redaksiharian.comJakarta, CNBC Indonesia – Siapa sih yang tidak kenal dengan brand sepatu Nike? Sepatu yang namanya sudah melejit di seluruh dunia ini memiliki banyak penggemar, hingga digunakan oleh banyak tokoh penting, seperti artis hingga atlet internasional.

Brand asal Amerika Serikat yang sudah ada sejak 25 Januari 1964 ini bahkan sukses mencatatkan kapitalisasi pasar menembus angka USD154,58 miliar atau setara dengan Rp2,32 kuadriliun.

Angka tersebut membuktikan bahwa popularitas Nike bukan hanya sekadar nama saja, namun memang menyajikan kualitas barang yang disukai khalayak ramai. Kesuksesan ini tentunya membuat banyak orang berpikir siapa orang dibalik Nike dan bagaimana strategi mereka?

Mereka adalah Phil Knight dan Bill Bowerman. Bill Bowerman merupakan pengusaha kelahiran 19 Februari 1911 di Portland, Oregon, Amerika Serikat. Ia telah meninggal dunia pada 24 Desember 1999. Sementara itu, Phil Knight merupakan pengusaha Amerika Serikat kelahiran 24 Februari 1938 dan merupakan salah satu miliarder dunia.

Kedua pengusaha ini mendirikan perusahaan Nike diawali karena hobi berlari. Keduanya berkomitmen untuk melakukan perbaikan terhadap sepatu olahraga yang selama ini kurang memuaskan.

Pada mulanya, Knight mengunjungi Jepang pada November 1962. Di Negeri Sakura itu, Phil Knight menemukan sebuah merek sepatu lari bernama Tiger yang diproduksi oleh Onitsuka Co.

Phil Knight pun terinspirasi dengan kualitas sepatu tersebut dan akhirnya bekerja sama dengan Onitsuka. Hingga akhirnya, pada 1964 Blue Ribbon Sports pun lahir. Knight dan Bowerman kemudian terus bekerja keras untuk membuat bisnis sepatu olahraga tersebut berkembang.

Keduanya membuka toko ritel di Santa Monica, California dan Eugene, Oregon setelah bisnis tersebut berjalan selama beberapa tahun. Meski begitu, keduanya harus menghadapi masalah ketidakpastian kontraknya dengan perusahaan Onitsuka. Hingga pada 1971, Knight dan Bowerman pun memutuskan untuk memulai perusahaan mereka sendiri.

Seorang teman dari Knight yang bernama Jeff Johnson yang juga bekerja di Blue Ribbon Sport pun menyarankan untuk mengubah nama perusahaan dan brand mereka menjadi Nike. Dari sanalah brand Nike lahir dan bertahan sampai saat ini.

Melalui brand Nike, Phil Knight pun bertekad untuk merancang produk yang nantinya digunakan oleh para atlet olimpiade. Ia pun merilis model sepatu Nike, Cortez yang mengawali debutnya pada uji coba olimpiade tahun 1972. Tak disangka, hal tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi Nike.

Pada tahun 1980-an, keuntungan Nike pun tumbuh berkali-kali lipat dari tahun sebelumnya. Nike bahkan berhasil menguasai hampir separuh pasar sepatu atletik. Nike terus mengalami kemajuan pesat hingga Knight berhasil menggandeng lebih banyak lagi olahragawan ternama dunia sebagai brand ambassadornya.