redaksiharian.com – Otoritas Ukraina mengumumkan akan menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran terkait keputusan Teheran memasok drone untuk pasukan Rusia yang menginvasi negara itu. Presiden Volodymyr Zelensky menuding Iran telah melakukan ‘kolaborasi dengan kejahatan’.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (24/9/2022), otoritas Kiev mengumumkan pada Jumat (23/9) waktu setempat bahwa pihaknya memutuskan untuk mengurangi kehadiran diplomatik Iran di Ukraina terkait pengiriman senjata oleh Teheran ke Rusia.

“Hari ini, tentara Rusia menggunakan drone-drone Iran untuk serangan-serangannya. … Dunia akan mengetahui soal setiap contoh kolaborasi kolaborasi dengan kejahatan, dan itu akan memiliki konsekuensi yang pantas,” tegas Zelensky dalam pidatonya pada Jumat (23/9) malam.

Kementerian Luar Negeri Ukraina secara terpisah menyebut pasokan drone semacam itu memberikan pukulan serius pada hubungan bilateral Ukraina dan Iran. Disebutkan lebih lanjut bahwa ‘charge d’affaires sementara untuk Republik Iran di Ukraina telah dipanggil’ terkait masalah ini.

Menurut Kementerian Luar Negeri Ukraina, utusan Iran itu diberitahu bahwa pasokan persenjataan Iran kepada Rusia ‘secara langsung bertentangan dengan posisi netralitas, penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina’.

Disebutkan juga bahwa pasokan senjata oleh Iran itu merupakan ‘tindakan tidak bersahabat yang memberikan pukulan serius bagi hubungan Ukraina-Iran’.

“Menanggapi tindakan tidak bersahabat seperti itu, pihak Ukraina memutuskan untuk mencabut akreditasi Duta Besar Iran di Ukraina, serta secara signifikan mengurangi jumlah personel diplomatik pada Kedutaan Iran di Kiev,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Ukraina.

Pesan itu disampaikan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Duta Besar Iran, mengingat utusan permanen Iran, Manuouchehr Moradi, saat ini tidak berada di Ukraina.

Ukraina dan Amerika Serikat (AS) sebelumnya menuduh Iran telah mengirimkan pasokan drone kepada Rusia. Namun otoritas Teheran dengan tegas membantah tuduhan itu.

Zelensky dalam pidatonya menyebut total delapan pesawat tak berawak atau drone buatan Iran telah ditembak jatuh sejauh ini dalam perang di Ukraina.

Otoritas militer di wilayah Ukraina bagian selatan dalam pernyataan terpisah mengklaim empat drone ‘kamikaze’ Shahed-136 buatan Iran ditembak jatuh pada Jumat (23/9) waktu setempat. Drone-drone Iran itu disebut telah ditembak jatuh saat mengudara di atas lautan dekat pelabuhan Odessa.

Ditambahkan militer Ukraina, seperti dilansir AFP, bahwa sedikitnya satu warga sipil tewas akibat serangan Rusia yang menggunakan drone buatan Iran di Odessa.

Sementara menurut surat kabar lokal Ukrainska Pravda, Angkatan Udara Ukraina menyebut untuk pertama kalinya pasukannya berhasil menembak jatuh sebuah drone buatan Iran jenis Mohajer-6 yang berukuran lebih besar.

Rusia belum menanggapi secara resmi klaim-klaim Ukraina tersebut.