redaksiharian.com – Ukraina melontarkan ejekan ke Rusia . Ejekan itu dilontarkan dalam pertemuan anggota Dewan Keamanan (DK) PBB.

Ejekan kepada Rusia itu bermula saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, meninggalkan ruangan usai berpidato dalam pertemuan 15 negara anggota DK PBB. Dalam pidato itu, Lavrov membela perang Rusia di Ukraina.

Lavrov menuduh Ukraina mengancam keamanan Rusia dan “dengan berani menginjak-injak” hak-hak orang Rusia dan para penutur bahasa Rusia di Ukraina. Dia menambahkan bahwa itu semua “hanya mempertegas keputusan untuk melakukan operasi militer khusus tidak dapat dihindari.”

Lavrov mengatakan negara-negara yang memasok senjata ke Ukraina dan melatih tentaranya adalah pihak-pihak dalam konflik. Dia menambahkan bahwa “pembuatan konflik yang disengaja oleh Barat secara kolektif tetap tidak dihukum”.

Usai berpidato, Lavrov pun langsung pergi. Dengan demikian, Lavrov tidak mendengarkan saat para menteri lain berbicara, termasuk Menlu AS Antony Blinken, Menlu China Wang Yi dan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba.

Sikap Lavrov yang langsung meninggalkan ruangan itu kemudian menuai ejekan dari Menlu Ukraina Dmytro Kuleba. Kuleba menyebut Lavrov melarikan diri.

“Saya melihat hari ini bahwa diplomat Rusia melarikan diri persis seperti pasukan Rusia ,” cetus Kuleba pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang akuntabilitas di Ukraina.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sementara Menlu AS Antony Blinken berjanji bahwa Washington akan terus mendukung Ukraina untuk mempertahankan diri.

“Tatanan internasional yang kita berkumpul di sini untuk menegakkannya, sedang dicabik-cabik di depan mata kita. Kita tidak bisa membiarkan Presiden Putin lolos begitu saja,” katanya kepada DK PBB.

Ini merupakan pertemuan DK PBB tentang Ukraina yang ke-20 kalinya tahun ini. Namun, tetap saja DK PBB tidak dapat mengambil tindakan yang berarti karena Rusia adalah anggota tetap pemegang hak veto, bersama dengan Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan China.