RedaksiHarian – Marco Bezzecchi mendapat suntikan motivasi setelah akhirnya meraih podium pertamanya pada balapan terakhir pada 28 April lalu di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Bezzecchi mampu finis ketiga, hasil tiga besar pertama bagi murid Valentino Rossi tersebut pada MotoGP 2024.
Awal musim ini tidak berjalan mudah bagi Bezzecchi.
Karakter motor Ducati Desmosedici GP23 rupanya sangat berbeda dengan Desmosedici GP22 dalam aspek pengereman yang menjadi kekuatannya musim lalu.
“Saya tidak sabar untuk kembali ke trek,” ucap Bezzecchi dalam preview seri MotoGP Prancis 2024 melalui siaran pers tim VR46.
“Saya sangat bersemangat setelah balapan yang hebat di Jerez, hasil itu dibutuhkan untuk seluruh anggota tim!”
Kepercayaan diri Bezzecchi bertambah karena Le Mans adalah trek yang disukainya.
Musim lalu Bezzecchi juga berhasil meraih kemenangan pada MotoGP Prancis dengan merangsek dari posisi tengah.
Bezzecchi menyalip satu per satu pembalap untuk memperbaiki posisinya hingga berada di urutan terdepan dan meninggalkan para pesaingnya.
Salah satunya adalah Marc Marquez walau Bezzecchi menyalip musuh bebuyutan mentornya itu dengan mendorongnya keluar lintasan karena tak sengaja melebar.
Sebagai informasi, GP Prancis menghadirkan salah satu penampilan terbaik Marquez bareng Honda musim lalu dengan hampir finis tiga besar andai tidak terjatuh di sisa dua lap.
Adapun Bezzecchi sendiri, sudah tiga kali dia meraih podium pada balapan GP Prancis dengan dua hasil podium lainnya terjadi di kelas Moto2.
“Le Mans terkenal sebagai trek di mana saya selalu tampil dengan sangat kuat, di semua kategori,” ujar pembalap berambut keriwil itu.
“Saya menyukai sirkuitnya, tahun lalu saya menang, salah satu balapan terbaik dalam hidup saya.”
“Mari terus berkerja, kami telah melakukan hal-hal bagus sepanjang akhir pekan lalu dan ayo bersenang-senang,” tandasnya.
Sementara itu, pembalap VR46 lainnya yaitu Fabio Di Giannantonio berharap bisa menyusul Bezzecchi untuk mengakhir tren kurang memuaskan musim ini.
Menjadi rider paling on-fire musim lalu, sosok yang akrab disapa Diggia juga belum menemukan level terbaiknya di empat seri pertama.
Sesi sprint menjadi bagian tersulit bagi Di Giannantonio dengan tidak pernah sekali pun finis di balapan setengah durasi grand prix tersebut.
“Le Mans adalah sirkuit yang fantastis, saya sangat menyukainya. Di Moto2 saya hampir menang (finis pertama pada 2018 tetapi dihukum karena memotong tikungan),” katanya.
“Secara keseluruhan saya selalu tampil cukup kuat di sini. Tahun lalu saya sudah tidak begitu mengalami kesulitan dibanding akhir pekan lain.”
Kepercayaan diri Di Giannantonio juga sedang meningkat karena kecepatan bagus yang dicapai dalam tes resmi di Jerez sehari setelah balapan berlangsung.
Penggemar klub sepak bola AS Roma tersebut mencetak waktu lap tercepat dalam tes dengan 1 menit 36,405 detik. Lebih cepat dari catatan terbaiknya saat akhir pekan lomba.
“Tahun ini, mempertimbangkan semua kerja keras yang kami lakukan di dalam tim dan sensasi dari tes terakhir, kami bisa bersaing dengan pembalap-pembalap terkuat.”
“Sampai jumpa di lintasan pada Jumat pagi!” pungkasnya.
Seri MotoGP Prancis 2024 akan berlangsung pada 10-12 Mei 2024 di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis.