RedaksiHarian – Bendera Italia dan juga panji-panji VR46 berkibar tinggi pada balapan MotoGP Spanyol 2024 yang dihelat pada Minggu (29/4/2024) di Sirkuit Jerez, Jerez, Spanyol.
Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Marco Bezzecchi (Pertamina Enduro VR46) membuat Valentino Rossi bangga dengan masing-masing merebut kemenangan dan podium ketiga.
Kemenangan Bagnaia makin impresif karena diraih dengan mengalahkan salah satu pembalap yang paling berbahaya yaitu Marc Marquez.
Sejak lap pertama, Bagnaia dan Marquez menunjukkan bahwa mereka berdua menjadi pembalap yang harus dikalahkan pada balapan kali ini.
Aksi salip menyalip langsung tersaji dimulai dari langkah Bagnaia menyalip Marquez di tikungan terakhir pada lap kesatu.
Marquez langsung membalas setelah lurusan untuk menyerang di Tikungan 1.
Block pass Marquez membuat Bagnaia hampir terjatuh dari motornya tetapi dapat diatasi rider yang disebut terakhir untuk merebut posisi pertama kembali.
Setelah direpotkan Marco Bezzecchi, Marquez memulai perburuannya terhadap Bagnaia sejak pertengahan lomba dengan pace kilat.
Selisih waktu 1 detik lebih dipangkas Marquez hingga berada tepat di belakang rivalnya itu pada lap ke-20 berkat ritme yang berujung rekor waktu lap yang baru, 1 menit 37,665 detik.
Marquez menyalip Bagnaia pada lap ke-21 dan 22.
Namun, Bagnaia selalu dapat merespons dengan cepat dan tak kalah agresif hingga menyebabkan bekas ban di bagian lengan dari baju balap Marquez.
Bagnaia akhirnya menghancurkan Marquez dengan kecepatan tinggi yang disimpannya. Saat tersisa dua lap, dia mencetak rekor baru dengan 1 menit 37,449 detik.
Marquez tak mampu menandingi dan dipaksa berdamai dengan hasil “cuma” posisi kedua dalam balapan yang berakhir dengan podium pertamanya musim ini.
Kebahagiaan menguasai Bagnaia yang predikatnya sebagai juara dunia MotoGP diragukan lagi karena performa inkonsisten dalam dua balapan terakhir.
Saking bahagianya, sosok yang akrab disapa Pecco itu tak melihat ajakan jabat tangan dari Rossi di parc ferme. Kru tim VR46 yang berada di depan The Doctor sampai harus mencoleknya.
Rossi sendiri bangga dengan penampilan anggota tersukses dari Akademi VR46 yang dibentuknya untuk mengembalikan legasi pembalap Italia.
“Pecco sangat hebat. Kami mencoba untuk memberinya dukungan terbaik sepanjang tahun,” ucap Rossi kepada Sky Sport Italia, dilansir dari GPOne.com.
“Pecco menganggap Marc sebagai salah satu rivalnya dalam kejuaraan dan kita telah melihat pendekatannya, yaitu merespons secepat mungkin ketika disalip.”
Rossi menilai cara Bagnaia dalam meladeni Marquez sudah tepat. Sebagai informasi, Rossi telah merasakan sendiri sulitnya menghadapi Si Semut dari Cervera dalam duel di lintasan.
“Saya pikir itu sangat penting, karena seseorang seperti Marc cenderung memakan Anda tepat di kepala,” kata Rossi memberi gambaran.
“Kalau dia melihat Anda berdarah atau melemah, dia akan memberi gigitan yang lebih keras.”
“Pecco melakukan tiga lap yang sempurna, menunjukkan bahwa dia adalah yang terbaik dalam hal mengendarai Ducati dan pada saat yang sama menyelesaikannya.”
“Itu adalah sebuah penampilan bernilai 10,” pujinya.
Menurut Marquez keberhasilan Bagnaia untuk membalas manuver menyalip Marquez menjadi kunci dari kemenangan pada balapan kemarin.
“Saya mengikuti balapannya dan pada lap-lap akhir balapan Marc memiliki keunggulan, terutama di tikungan kiri,”
“Marc langsung mencoba tetapi dia (Bagnaia) tampil baik untuk merespons dengan segera dan kembali ke posisi terdepan.”
“Saya pikir dia menang pada momen itu,” pungkasnya.