RedaksiHarian – Eko Yuli Irawan akan menjalani Olimpiade kelimanya sepanjang karier di Paris 2024.
Kepastian lolosnya lifter kelahiran Metro, Lampung, tersebut didapat di ajang Piala Dunia Angkat Besi 2024 yang sedang dihelat di Phuket, Thailand.
Piala Dunia 2024 ini menjadi event terakhir dalam periode kualifikasi Olimpiade Paris 2024 untuk cabang olahraga angkat besi.
Posisi Eko dalam zona kelolosan dipastikan tidak akan digusur oleh juniornya sendiri yaitu Ricko Saputra dalam lomba kelas 61kg pada Selasa (2/4/2024) kemarin.
Sebagai informasi, setiap negara hanya bisa mengirim satu wakil terbaik di setiap nomor pada nomor angkat besi Olimpiade Paris 2024.
Adapun angkatan total terbaik Ricko sepanjang periode kualifikasi Olimpiade Paris 2024 sejatinya hanya terpaut 2 kg dari Eko, tepatnya 298kg berbanding 300kg.
Ricko harus menelan pil pahit karena gagal dalam tiga kali percobaan angkatan snatch, atau mengangkat beban tanpa jeda dari lantai ke atas kepala.
Mengutip Kompas.id, angkatan Ricko yang merupakan runner-up Kejuaraan Asia 2024 dianggap tidak sah (no lift) pada percobaan kedua (132kg) dan ketiga (134kg).
Ricko dinilai melakukan press out atau menekuk siku saat menerima beban di atas lalu mencoba menekan ke atas. Kesalahannya sangat kecil sehingga Ricko pun tidak sadar.
“Saat percobaan diulang, angkatan tetap salah,” ucap pelatih Ricko, Dirdja Wihardja.
“Kalau dilihat, sebenarnya kesalahannya kecil sekali. Namun, inilah pertandingan dan kita harus menghormati keputusan.”
Posisi Eko pun aman. Dia menempati peringkat keempat dalam peringkat kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Syarat posisi 10 besar untuk lolos akan dipenuhi atlet berusia 34 tahun itu.
Eko menciptakan angkatan total terbaiknya pada Kejuaraan Dunia 2022 di Bogota, Kolombia, dengan rincian snatch 135kg serta clean and jerk 165kg.
Menyusul kegagalan Ricko, Eko memutuskan untuk mengakhiri penampilannya dalam angkatan snatch lebih cepat setelah berhasil mengangkat beban 133kg pada percobaan pertama.
“Alhamdulillah, saya bersyukur masih diberi kesempatan ikut Olimpiade untuk kelima kalinya,” ucap Eko.
“Seperti yang saya bilang sebelumnya, fokus saya adalah mencari tiket lolos untuk Olimpiade. Jadi, saya tidak terlalu fokus mencari medali.”
Eko mendapatkan kesempatan lagi untuk menuntaskan rasa penasarannya.
Sepanjang penampilannya di Olimpiade sejak Beijing 2008 hingga Tokyo 2020, Eko belum pernah mendapatkan medali emas.
Kendati begitu, jika berbicara raihan medali, Eko menjadi atlet Indonesia dengan koleksi medali terbanyak di Olimpiade. Dia tak pernah gagal dalam empat penampilannya.
Eko menyabet perunggu di Beijing 2008 dan London 2012 kemudian meningkatkannya menjadi perak di Rio 2016 dan Tokyo 2020.
Mendapatkan performa puncak menjadi fokus Eko dalam sisa waktu tiga bulan menuju pesta olahraga sejagat nanti.
Alasannya untuk tidak tampil ngotot di Piala Dunia 2024 juga disebabkan oleh cedera lutut yang masih mengganggunya.
Eko masih merasakan sakit saat melakukan angkatan clean and jerk sehingga pelatih dan dokter tim tidak memberinya izin untuk berlomba hingga akhir.
Selain Eko, lifter Indonesia lainnya yang berpeluang besar untuk lolos ialah Rahmat Erwin Abdullah yang memuncaki peringkat kualifikasi di nomor 73kg.
Seperti halnya Eko, Rahmat juga menghadapi persaingan dengan rekan senegara.
Dengan angkatan total terbaik 363kg, Rahmat unggul 10kg atas rekan senegara Rizki Juniansyah yang sejatinya ada di urutan kedua dalam daftar panjang peringkat kualifikasi.
Sama-sama berada di Grup A, keduanya akan bersaing pada Kamis (4/4/2024) besok di Piala Dunia Angkat Besi 2024.
Lifter lain yang masih menjaga asa untuk tampil di Olimpiade Paris 2024 adalah Nurul Akmal di nomor +81kg putri.
Berada di peringkat 12, angkatan total terbaik Nurul Akmal (260kg) masih terpaut 5kg dari posisi 10 besar yang menjadi syarat lolos dari kualifikasi Olimpiade.
Nurul akan berlomba pada Rabu (10/4/2024) pekan depan di Grup A dari kelas +87kg.
DAFTAR ATLET INDONESIA YANG LOLOS KE OLIMPIADE PARIS 2024
1. Arif Dwi Pangestu (panahan/recurve individu putra, recurve beregu campuran)
2. Diananda Choirunisa (panahan/recurve individu putri, recurve beregu campuran)
3. Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing/speed putra)
4. Desak Made Rita Kusuma (panjang tebing/speed putri)
5. Rifda Irfanaluthfi (senam/senam artistik putri)
6. Fathur Gustafian (menembak/100m air rifle putra)
7. Rio Waida (selancar/shortboard putra)
8. Lalu Muhammad Zohri (atletik/lari 100m putra)
9. Odekta Elvina Naibaho (atletik/maraton putri)
10. Eko Yuli Irawan (angkat besi/61kg putra)