RedaksiHarian – Final playoff Liga Voli Korea 2023-2024 harus berakhir menyedihkan bagi Pink Spiders yang sudah susah payah melenggang ke laga puncak ini.
Mereka tidak berkutik saat beradu jago untuk meraih titel kampiun musim ini menghadapi Suwon E&C Hillstate dalam format best of five.
Pink Spiders harus rela gelar juara jatuh ke tangan Le Da-hyeon dkk setelah tidak bisa menang dalam tiga laga final yang dijalani.
Dari ketiga laga tersebut, tim yang diperkuat penyerang legendaris Korea Selatan itu kalah dalam tiga laga tersebut dengan skor tipis 2-3.
Ini menjadi catatan yang mengecewakan bagi Pink Spiders yang pada musim lalu juga harus tumbang dan merelakan gelar juara.
Pada musim lalu, tim yang dilatih oleh Marcello Abbondanza tersebut gagal juara usai kalah dari Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass.
Gagal menorehkan prestasi yang lebih baik tentu membuat Abbondanza sebagai juru taktik masih penasaran dan mencari penyebabnya.
Terlebih lagi, perjuangan Pink Spiders bisa melangkah lagi ke babak final terbilang sengit dengan harus melawan Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Ya, Pink Spiders harus menjalani tiga pertandingan melawan tim yang diperkuat pemain Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi itu.
Fakta menyedihkan diungkapkan pria berkepala plontos tersebut di mana timnya justru mengalami anti-klimaks performa di laga final.
Baginya, hanya ada sedikit pemain yang benar-benar merasa lapar dan sangat ingin memenangkan pertandingan penting ini.
Hal tersebut sangat terlihat tatkala beberapa pemain enggan melakukan sesuatu yang berbeda untuk menambah daya gedor serangan.
“Benar-benar mengecewakan karena tidak banyak pemain di tim yang ingin berkembang atau mengubah situasi,” ucap Abbondanza menjelaskan.
Tak ayal, situasi ini merupakan situasi yang menyedihkan bagi Pink Spiders yang sebelumnya sangat ingin menebus kegagalan tahun lalu.
“Ketika saya datang ke tim ini sebagai pelatih asing, saya mencoba melakukan perubahan dengan menunjukkan hal baru,” ucap Abbondanza.
“Akan tetapi, hasil yang dita dapatkan mengecewakan, saya masih merasa kecewa karena usaha itu tidak berbuah,” tuturnya menambahkan.
Abbondanza mengaku bahwa performa timnya di laga final playoff ini digendong oleh dua pemain yakni Kim Yeon-koung dan Kim Su-ji.
Keduanya disebut telah tampil bagus dengan menunjukkan performa terbaik mereka selama menghadapi E&C Hillstate.
“Saya tidak berpikir kurangnya pertumbuhan atau perubahan hanya karena usia,” kata Abbondanza.
“(Pemain veteran) Kim Yeon-kyung dan Kim Su-ji telah menunjukkan kemampuan yang cukup untuk (mencoba hal-hal baru).”
“Yang mengejutkan, beberapa pemain seperti Do Soo-bin dan Park Soo-yeon tidak melakukannya dengan baik.”
“Kami mencoba melakukan perubahan, dan kami menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, namun tim secara keseluruhan tidak banyak berubah.”
“Saya menekankan pada aspek mentalnya, itu tidak berjalan ke arah yang saya inginkan,” imbuhnya.