RedaksiHarian – Keduanya untuk sementara menjadi harapan Indonesia untuk bisa meraih medali di panahan pada Olimpiade Paris 2024.

Arif Dwi Pangestu mengamankan posisinya saat Kejuaraan Dunia Panahan 2023 sedangkan Diananda ketika Asian Games 2022.

Sudah lama cabang olahraga panahan tidak menyumbangkan medali untuk Merah Putih di pentas Olimpiade.

Pencapaian manis satu-satunya tim panahan Indonesia dalam pesta olahraga sejagat diraih pada edisi Seoul 1988 di Korea Selatan.

Tiga srikandi Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani sukses memberikan medali yang pertama untuk Indonesia pada Olimpiade saat itu.

Diananda dan Arif tentunya memiliki harapan untuk bisa meraih hasil semaksimal mungkin.

Keduanya kini fokus menjalani simulasi-simulasi pertandingan di pelatihan nasional (pelatnas) di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

“Untuk persiapannya jadi sejauh ini kita lagi mengadakan simulasi-simulasi,” ujar Diananda, Senin (26/3/2024) dilansir dari Antaranews.com.

“Ke depannya nanti ada tiga kali ikut World Cup dan satu kali yang World Cup itu di Turki bulan Juni itu untuk ambil tiket Olimpiade.”

Dalam jangka pendek, Diananda dan Arif akan mengikuti World Cup 2024 di Shanghai, China, pada 23 hingga 28 April mendatang.

“Yang pertama di Shanghai itu setelah Lebaran oke ya terus di Shanghai terus di Korea itu 1 bulan setelahnya jadi kayak dari jeda per-pertandingan tuh cuma 2 minggu,” ujar Diananda.

Sementara itu, Arif Dwi Pangestu mengungkapkan telah mengantongi peta kekuatan dari lawan-lawan yang kemungkinan bakal tampil di ajang Olimpiade 2024.

Atlet asal Bantul, Yogyakarta, tersebut menilai Korea Selatan akan menjadi salah satu musuh tersulit.

“Kebetulan kita juga di Tokyo 2020 itu sudah mulai mengikuti Olimpiade, jadi kayak kita melihat atlet-atlet yang dari negara-negara lain yang sebelumnya itu yang bagus itu mana aja.”

“Seperti Korea Selatan misal kan itu kan masih jadi nomor satu, jadi ya kita lebih bersemangat lagilah buat nantinya,” ujar Arif.

Arif juga mengatakan tim panahan Indonesia pada Olimpiade akan berangkat lebih cepat sekitar satu atau dua pekan untuk adaptasi dengan cuaca dan suhu di Paris.

“Nantinya kita di setiap event itu sebelum event kita ke negaranya dua minggu sebelum atau satu minggu sebelum buat adaptasi suhu, cuaca dan lain-lain,” ujar Arif.

“Karena perbedaannya kan jauh banget dari Cikarang terus negara-negara Eropa yang dingin gitu. Jadi ya seminggu sebelum kita adaptasi di negara tersebut,” ujar Arif.

Indonesia masih bisa menambah wakil di nomor panahan pada Olimpiade Paris 2024.

Kuota maksimal enam wakil senegara akan diperjuangkan Indonesia dalam seri World Cup pada Juni mendatang di Antalya, Turki.