RedaksiHarian – Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer.

Bos tim asal Austria itu sangat menyadari bahwa jelang debut Acosta di MotoGP 2024, akan ada banyak ekspektasi yang mengarah padanya.

Maklum, pembalap 19 tahun itu dianggap sebagai Marc Marquez versi baru sejak beberapa tahun terakhir.

Prestasi rider asal Spanyol itu memang mencengangkan bila melihat tren menanjaknya yang sangat cepat.

Acosta memenangi juara dunia Moto3 di musim debutnya pada 2021 lalu.

Kemudian meraih finis kelima di Moto2 2022 sebelum akhirnya berhasil jadi Juara Dunia Moto2 2023 tahun ini.

Dengan kata lain, prestasinya melesat cepat dalam tiga tahun terakhir dengan usianya yang masih sangat muda.

Menjadi satu-satunya debutan pada MotoGP 2024 semakin membuat Acosta akan disorot.

Apalagi tahun depan ia akan menaiki motor pabrikan, menyusul keputusan KTM akan mendatangkan dua motor RC16 2024 di garasi tim satelit mereka.

Ada alasan tersendiri mengapa Pit Beirer menempatkan Acosta ke tim satelit dahulu, padahal pembalap itu sangat bertalenta.

Rupanya, Beirer sangat berharap bahwa Acosta dapat menyiapkan debutnya dengan fokus dan berlatih dan bekerja dengan fokus tanpa merasakan tekanan di pabrikan.

“Pedro akan masuk sebagai rookie untuk tahun pertamanya di MotoGP, dan dia harus bekerja dengan tenang di kelas ini,” ujar Pit Beirer dikutip BolaSort.com dari Speedweeek.

“Jika dia masuk ke pit dengan Red Bull KTM oranye pada musim pertamanya di MotoGP, akan ada sejumlah tekanan pada dirinya.”

“Oleh karena itu, menurut kami, inilah cara yang tepat bagi Pedro untuk memulai kelas premier di tim pimpinan Herve Poncharal, yang sudah punya banyak pengalaman,” tandasnya.

“Setelah itu, nanti kami akan menentukan arah masa depan pada waktu yang tepat,” pungkas Beirer.