redaksiharian.com – fil Raja Charles III sebagai penerus Ratu Elizabeth II dapat disimak di bawah ini.

Dapat dipastikan bahwa Pangeran Charles akan menjadi Raja Inggris setelah ibunya, Ratu Elizabet II wafat pada Kamis (8/9/2022).

Raja Charles III adalah anak pertama dari Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, Duke of Edinburgh.

Belakangan ini Ratu Elizabeth II sendiri telah dikabarkan sakit dengan kondisi yang memprihatinkan.

Ratu bahkan tidak dapat hadir dalam beberapa urusan negara dan meminta untuk menghabiskan waktunya di Kastil Balmoral, Skotlandia.

Kematian Ratu Elizabeth II menjadikan penanda bahwa tahta raja Britania Raya akan diturunkan ke King Charles III di usianya yang ke-73 tahun.

Profil Raja Charles III

Raja Charles III lahir di Buckingham Palace, London, Inggris pada tanggal 14 November 1948.

Dia memiliki nama lahir Charles Philip Arthur George.

Sejak lahir, dia telah menyandang beberapa gelar kerajaan, di antaranya Duke of Cornwall, Duke of Rothesay, The Earl of Carrick, Baron Renfrew, the Lord of the Isles, Pangeran, dan Great Steward of Scotland.

Sebagai anak pertama, Raja Charles III mempunyai tiga adik, yaitu Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward.

Berbeda dengan ahli waris tahta sebelumnya, Ratu Elizabeth II dan Prince Philip memilih untuk memasukkan anaknya, Charles ke dalam sekolah umum dan bukan ke sekolah privat di dalam kerajaan.

Raja Charles III memulai pendidikan di Hill House School, London Barat di tahun 1956.

Dia lalu pindah ke Cheam School, Hampshire.

Tidak berselang lama, Charles III berpindah ke sekolah Gordonstoun di Skotlandia.

Dia juga menyelesaikan pendidikan selama dua semester di grammar school, Australia pada 1966, sebelum Charles III menempuh pendidikan di Trinity College, Cambridge.

Raja Charles III juga menyelesaikan pendidikannya selama satu tahun di University College of Wales untuk belajar tentang budaya dan bahasa untuk menyiapkan dirinya sebagai Prince of Wales pada 1977.

Setelah meraih gelar sarjana pada 1970, pangeran Charles III masuk ke Royal Air Force untuk memperoleh pelatihan pilot pertamanya, melanjutkan tradisi dari sang kakek dan Ayahnya, Prince Philip.

Tak berhenti di sana, Raja Charles III sempat pula mengemban pendidikan di Royal Navy dan Royal Naval Air Station.

Kehidupan Raja Charles III setelah menempuh pendidikan

Pada 29 Juli 1981, Raja Charles III menikah dengan Diana Spencer di Saint Paul Cathedral. Royal wedding ini disaksikan oleh jutaan orang di dunia.

Lady Diana Spencer yang mendapat gelar Diana the Princess of Wales lantas dikagumi dan dicintai oleh seluruh dunia karena kebaikan dan kontribusinya pada isu sosial dan kesehatan di dunia.

Dari pernikahannya, Raja Charles III dan Putri Diana memiliki dua anak laki-laki.

Anak pertama mereka adalah Pangeran William yang lahir pada 1982 dan Pangeran Harry yang lahir pada 1984.

Kehidupan pernikahan Raja Charles III tidak berlangsung baik-baik saja.

Singkat cerita, mereka memutuskan untuk bercerai pada 1992.

Sementara, pada 31 Agustus 1997, Putri Diana meninggal dunia di usianya yang ke-36 tahun.

Peristiwa tersebut menyisakan duka bagi warga di dunia sekaligus menurunkan reputasi dari Raja Charles III dan Keluarga Kerajaan saat itu.

Sosok dermawan

Di luar skandal perselingkuhannya, Raja Charles III dikenal sebagai sosok yang dermawan.

Di mana King Charles dilaporkan telah membuat lebih dari 100 penggalangan dana dan donasi kepada kurang lebih 400 badan amal dan organisasi.

Setelah bercerai dengan Diana, Charles kemudian menikah dengan Camilla Parker Bowles pada 2005.

Dalam buku biografi “Diana: Her True Strory“, nama Camilla sempat disinggung oleh Lady Diana saat masih menjadi istri dari Prince Charles.

Opini publik tentang perselingkuhan Charles dengan Camilla juga sedikit mereda sejak mereka berdua berkontribusi kepada lebih dari 100 penggalangan dana.

Di tahun 2007, King Charles III juga sempat meluncurkan Prince’s Rainforest Project untuk memperbaiki keadaan iklim di dunia.

King Charles menggantikan Ratu Elizabeth II

Raja Charles III telah banyak mengemban tugas kenegaraan sejak kesehatan sang Ibu, Queen Elizabeth II memburuk.

Salah satunya saat dirinya memberikan pidato pembukaan parlemen Britania Raya di pertemuan Commonwealth Heads of Government.

Charles saat ini juga akan ikut mengurus organisasi yang Ratu Elizabeth III bisa setelah kepergiannya.

Meskipun demikian, sifat kepemimpinan Charles disebut begitu kontras dengan sang Ibu.

King Charles III dipandang lebih “berminat” tentang politik dan isu sosial seperti perubahan iklim dan kelaparan di dunia.

Sebelumnya, keluarga kerajaan memang dilarang ikut mengomentari urusan politik. Namun sebagaimana dikutip dari laman Washington Examiner, hal itu kemungkinan dapat berubah mengingat Raja Charles III termasuk sosok yang cukup kritis soal politik.

Kini telah dipastikan bahwa Charles akan disebut sebagai Raja Charles III dan dalam beberapa hari mendatang ia akan diproklamirkan sebagai raja baru.