redaksiharian.com – Gugatan yang menuding Elon Musk menjalankan skema piramida untuk Dogecoin kian meluas. Ada tujuh penggugat baru dan enam terdakwa dalam kasus tersebut.

Salah satu terdakwa terbaru adalah Dogecoin Foundation. Ini adalah perusahaan nirlaba penyedia tata kelola serta dukungan bagi Dogecoin.

Gugatan sebesar US$258 miliar (Rp 3.844 triliun) dan diajukan di bulan Juni itu menuding sejumlah perusahaan yang dimiliki Elon Musk seperti Tesla, SpaceX, serta Boring dengan sengaja menaikkan harga Dogecoin lebih dari 36 ribu persen selama dua tahun. Namun berikutnya membiarkan nilai itu hancur, dikutip dari Reuters, Kamis (8/9/2022).

Pengaduan tersebut menuliskan skema itu membuat para terdakwa untung pulhan miliar dolar. Sementara di sisi lain mereka tahu Dogecoin tak punya nilai intrinsik dan bergantung pada pemasaran.

Dogecoin Foundation tidak dapat segera dihubungi untuk domintai keterangan, ungkap Tesla. Selain itu Tesla, SpaceX dan Boring tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Sementara itu Reuters juga mencatat Tesla telah membubarkan hubungan medianya pada 2020 lalu.

Setelah gugatan itu, Elon Musk mengunggah tweet akan terus mendukung Dogecoin. Pengaduan tersebut, mengutip sebuah wawancara menyebutkan “orang-orang yang bekerja di sekitar pabrik SpaceX atau Tesla” meminta dukungan itu.

Kerugian sebesar US$258 miliar merupakan tiga kali lipat dari perkiraan penurunan nilai pasar Dogecoin sejak Mei 2021 lalu. Saat itu Elon Musk berperan sebagai ahli keuangan fiktif pada segmen acara Weekend Update di Saturday Night Live, dan menyebut Dogecoin sebagai keramaian.