RedaksiHarian – Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat meminta sekolah di wilayah tersebut meningkatkan literasi murid dengan mengajukan kunjungan perpustakaan keliling (pusling) kepada Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat.
Pengajuan kunjungan pusling tersebut ditujukan agar Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Sudin Pusip) Jakarta Baratmemasukkan
sekolah terkait ke jadwal kunjungan untuk meningkatkan literasi para murid.
“Kita sudah berkoordinasi (dengan Sudin Pusip Jakbar), kita bertemu di kegiatan-kegiatan literasi,” ungkap Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Pendidikan (Sudindik) Wilayah I Jakarta Barat, Junaedi saat dihubungi di Jakarta pada Selasa.
Kunjungan puslingitu langsung dikoordinasikan dengan SudinPusip. “Jadi itu (kunjungan pusling) sebenarnya langsung dikoordinasikan saja dengan (Sudin) Pusip,” katanya.
Mengenai jadwal, kata Junaedi, pusling akan mengunjungi sekolah-sekolah yang sudah mengajukan kunjungan dengan jadwal yang sudah dibuat oleh Sudin Pusipsetelah pengajuan kunjungan.
“Kunjungan pusling itu penting ya, sekolah-sekolah itu butuh bacaan tambahan dan akses itu bisa didapat lewat pusling,” ungkap Junaedi.
Junaedi berharap fasilitas pusling serta akses kunjungan ke sekolah dapat dimanfaatkan
secara optimal oleh pihak sekolah ataupun para murid.
“Kita sudah berkoordinasi juga dengan Sudin Pusip, akses kunjungan itu nanti bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan murid-muridnya,” kata Junaedi.
Secara terpisah, Sudin Pusip Jakarta Barat (Jakbar) berencana menambahkan dua armada pusling pada 2023 dengan menyasar peningkatan literasi pada anak.
Kepala Sudin Pusip Jakarta Barat, Ahcmad Jazuri menyebut bahwa kini pihaknya memiliki sepuluh armada pusling yang rutin bergerak ke seluruh kecamatan di Jakarta Barat dengan mengutamakan kunjungan ke sekolah-sekolah.
“Jadi bergeraknya sesuai permintaan sekolah karena kan banyak juga sekolah-sekolah yang masih kekurangan koleksi buku,” kata Achmad.
Ia menambahkan, armada satu pusling itu rata-rata membawa 300 judul buku.
“Satu armada pusling itu membawa sekitar 300 judul buku dan itu di-‘rolling'(ditukar) dari satu armada ke armada yang lain setiap tiga bulan sekali,” kata dia.
Untuk rute pusling mulai berangkat pukul WIB ke seluruh kecamatan di Jakarta Barat dengan mengutamakan sekolah-sekolah yang sebelumnya sudah membuat pengajuan.
“Kemudian saat dhuhur sekitar pukul 12.00 WIB, pusling kemudian bergerak ke taman-taman. Lalu pukul 13.30 balik ke Kantor Pusib (Jakbar),” kata Achmad.