RedaksiHarian – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan harga gabah kualitas gabah kering panen (GKP) di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh mencapai Rp7.000 per kilogram, dan menjadi harga tertinggi selama Agustus 2023 dibanding kabupaten/kota lain di Aceh.

“Sedangkan harga gabah kualitas GKP terendah terdapat di Kabupaten Nagan Raya Rp5.445 per kilogram,” kata Statistisi Ahli Madya BPS Aceh Andariati Afrida, di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan pemantauan perkembangan harga gabah di Tanah Rencong itu dilakukan di beberapa daerah, meliputi Kabupaten Aceh Timur, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, dan Pidie Jaya. Observasi harga hanya mencakup kualitas GKP.

Selama Agustus 2023, menurut dia, BPS mencatat bahwa harga GKP di tingkat petani di Aceh naik 6,93 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sehingga menjadi Rp6.232 per kilogram.

Begitu juga, ujar dia lagi, dengan harga rata-rata gabah kualitas GKP di tingkat penggilingan terjadi kenaikan sebesar 6,99 persen, sehingga menjadi Rp6.351 per kilogram.

“Peningkatan harga gabah kualitas GKP ini disebabkan karena (Aceh) sedang masa tanam, sehingga produksi gabah sedang menurun,” ujarnya pula.

Selain itu, kata Andariati, BPS juga mencatat kenaikan nilai tukar petani (NTP) pada Agustus 2023 sebesar 115,36 atau naik 1,53 persen dibandingkan Juli 2023.

“Hal ini disebabkan adanya kenaikan NTP pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, dan perikanan,” ujarnya lagi.

NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan daya beli petani.

Dia mengatakan indeks harga yang diterima petani pada Agustus 2023 sebesar 131,36, mengalami kenaikan 2,01 persen dibanding periode sebelumnya. Komoditas yang menjadi penyumbang kenaikan indeks harga yang diterima petani, di antaranya kopi, gabah, dan kelapa sawit.

Sedangkan untuk indeks harga yang dibayar petani pada Agustus 2023 sebesar 113,86. Menurutdia, angka tersebut juga naik 0,47 persen dibanding bulan sebelumnya.

“Komoditas penyumbang kenaikan harga yang dibayar petani adalah cabai merah, tomat sayur dan cabai rawit,” ujar dia lagi.