Pihak berwenang China mengatakan Senin (29/8) bahwa 28 orang telah didakwa dan 15 pejabat termasuk polisi sedang diselidiki karena korupsi. Perkembangan baru ini terjadi dua bulan setelah serangan brutal terhadap beberapa perempuan di Kota Tangshan, China Utara, yang memicu kemarahan dan keprihatinan mengenai masalah keamanan.
Menurut keterangan pihak berwenang, pada bulan Juni, sekelompok lelaki menyerang empat perempuan di sebuah restoran barbekyu, setelah salah satu lelaki itu mencoba mendekati mereka, tetapi ditolak. Dalam rekaman video yang beredar online, lelaki itu kemudian melemparkan kursi ke arah para perempuan itu, dan kemudian menyeret salah satu dari mereka keluar sebelum memukul dan menendangnya. Perempuan-perempuan itu berusaha menolong sahabat mereka, tetapi teman-teman lelaki itu tidak tinggal diam dan ikut beraksi memukuli mereka.
Serangan itu dan kemarahan publik memicu kembali percakapan tentang perlakuan buruk terhadap perempuan di China.
Media-media lokal melaporkan, para penyerang dicurigai sebagai bagian dari geng, dan pada saat serangan terjadi, respons polisi lambat. Keterlambatan polisi menimbulkan kecurigaan bahwa polisi memiliki hubungan dengan geng itu.
Pada hari Senin, pihak berwenang dari Komisi Inspeksi Disiplin Provinsi Hebei mengatakan mereka sedang menyelidiki 15 pejabat atas korupsi yang melibatkan geng-geng, termasuk yang terkait dengan para penyerang.
Kelima belas orang tersebut, termasuk direktur biro keamanan publik Tangshan dan petugas dari beberapa kantor polisi, diduga menyalahgunakan kekuasaan, menerima suap, dan melakukan kejahatan-kejahatan lain terkait pekerjaan mereka. Delapan dari mereka telah ditahan selama penyelidikan.
Secara terpisah, kantor kejaksaan mengatakan Senin bahwa 28 orang, termasuk lelaki-lelaki yang memukuli perempuan dalam video yang viral itu, telah didakwa baru-baru ini. Sedikitnya sembilan orang ditangkap tak lama setelah serangan itu. Mereka didakwa melakukan 11 pelanggaran, termasuk membuka kasino, merampok, melakukan kejahatan dunia maya, dan memprovokasi pertengkaran.
Dua dari perempuan yang diserang dirawat di rumah sakit setidaknya selama 11 hari, sementara yang lain mengalami luka ringan.
Kantor itu juga menepis rumor-rumor keliru seputar kasus tersebut, termasuk bahwa keempat perempuan tersebut dilecehkan secara seksual, dilempar dari atas gedung, atau ditabrak mobil. [ab/uh]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.