Tebersit pertanyaan di benak sebagian orang, bolehkah septic tank di dalam rumah? Untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan berikut!
Property People, dikutip dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Indonesia menjadi negara dengan sistem sanitasi terburuk ketiga di Asia Tenggara setelah Laos dan Myanmar.
Hal ini bisa dilihat dari fakta di lapangan bahwa masih terjadinya pembuangan limbah rumah tangga, misalnya tinja dan urine, yang langsung masuk ke sungai maupun tanah.
Padahal idealnya, limbah berupa tinja dan urine diolah dulu melalui septic tank.
Akan tetapi pengetahuan masyarakat terhadap septic tank masih minim.
Oleh karena itu, ada baiknya simak artikel ini secara saksama.
Apa Itu Septic Tank?
Septic tank adalah bak kedap air yang berfungsi sebagai tempat penampungan limbah kotoran manusia.
Melalui septic tank, kotoran manusia akan tertampung di dalamnya.
Sementara bagian cairnya keluar dari tangki septic dan diresapkan ke sumur resapan.
Jika tidak memungkinkan dibuat resapan, maka dibuat suatu filter untuk mengelola cairan tersebut.
Pemerintah telah menetapkan aturan septic tank dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Berdasarkan lampiran dalam Permenkes tersebut, setiap jamban perlu dilengkapi dengan fasilitas septic tank.
Artinya diperbolehkan membangun septic tank di dalam rumah dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Membangun Septic Tank
Bagi yang belum tahu, septic tank terdiri dari pipa saluran dari kloset jongkok atau duduk, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara.
Ketika membangun septic tank di dalam rumah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Jarak minimal dari sumur air bersih minimal 10m.
- Pembuangan air dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai septic tank dibuat miring kearah ruang lumpur.
- Desain septic tank direncanakan untuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih.
- Waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam.
- Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan setiap orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 2-4 tahun.
- Pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh 2,5 cm dari pipa air keluar.
- Septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.
Tips agar Septic Tank Tidak Mudah Mampet
Pernah mendengar berita septic tank meledak, mampet, dan sebagainya?
Hal tersebut memang bisa terjadi karena kesalahan dalam pembuatan septic tank di dalam rumah. Menghindari hal tersebut, ikuti tips-tips berikut:
1. Kemiringan Pipa
Kemiringan pipa menentukan proses pembuangan limbah dari septic tank.
Direkomendasikan selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampungan kotoran minimal 2%.
2. Ukuran Pipa
Untuk saluran di septic tank, sebaiknya menggunakan pipa PVC dengan ukuran minimal 4 inchi.
Perancangan saluran diusahakan dibuat lurus tanpa belokkan, pasalnya belokkan bisa membuat mampet.
3. Kapasitas Septic Tank
Untuk rumah tinggal dengan penghuni empat orang, minimal ukuran septic tank adalah (1.5×1.5×2)m.
Sementara bak endapan dan sumur resapan dapat dibuat dengan ukuran (1x1x2)m.
Jika penghuni rumah banyak, maka diperlukan ukuran septic tank yang lebih besar.
4. Bak Kedap Air
Septic tank harus dibuat dari bahan-bahan yang anti karat, rapat air, dan tahan lama.
Kontruksi septic tank harus mampu menahan gaya-gaya yang timbul akibat tekanan ari, tanah, maupun beban lainnya.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak artikel menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Fortunia Residences 2 bisa jadi opsi bagi kamu yang mencari hunian elegan di Tangerang.
Informasi lebih lengkap, kunjungi www.99.co.id dan rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Cek sebelum kehabisan!
Artikel ini bersumber dari www.99.co.