Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Rabu (24/8) mengatakan rakyat Ukraina “berjuang demi nasib kita” sementara negara itu merayakan Hari Kemerdekaan serta menandai enam bulan invasi Rusia.

Berbicara dalam pidato video dari Lapangan Kemerdekaan Kyiv, Zelenskyy mengatakan Ukraina akan berjuang untuk tanah airnya “hingga akhir,” dan bahwa meskipun akhir perang akan ditandai dengan perdamaian, Ukraina sekarang ini menginginkan kemenangan.

“Dan kita ingin mengangkat tangan sekali saja, sewaktu kita akan merayakan kemenangan. Ukraina secara keseluruhan,” kata Zelenskyy. “Karena kita tidak menjual tanah dan rakyat kita. Bagi kita, Ukraina adalah seluruh Ukraina, tanpa ada konsesi atau kompromi.”

Zelenskyy mengatakan Ukraina akan merebut kembali kontrol atas wilayah Donbas di bagian timur serta Krimea.

Pasukan Rusia mengalihkan fokus mereka ke Donbas setelah gagal dalam gerakan awal untuk memasuki ibu kota Ukraina, Kyiv. Separatis dukungan Rusia telah memerangi pasukan Ukraina di Donbas sejak 2014. Pada tahun yang sama, Rusia menganeksasi Krimea dalam langkah yang tidak diakui masyarakat internasional.

“Kalian tidak ingin tentara kalian mati? Bebaskan tanah kami,” kata Zelenskyy. “Kalian tidak ingin ibu kalian menangis? Bebaskan tanah kami. Ini adalah persyaratan kami yang jelas dan sederhana.”

Perayaan Hari Kemerdekaan secara terbuka dilarang di Kyiv karena para pemimpin Ukraina, dan AS, memperingatkan tentang peningkatan upaya Rusia untuk menyerang infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah di Ukraina.

Bantuan militer

Para pejabat AS diperkirakan akan mengumumkan sedini Rabu (24/8) tambahan bantuan baru senilai $3 miliar untuk melatih dan memasok pasukan Ukraina pada tahun-tahun mendatang. Para pejabat mengatakan bantuan itu akan mendanai drone, persenjataan dan peralatan lain yang mungkin tidak digunakan di medan tempur dalam satu atau dua tahun ini.

Tidak seperti kebanyakan paket terdahulu yang memberikan bantuan langsung di medan tempur, dana baru ini kebanyakan bertujuan untuk membantu Ukraina mendapatkan pertahanan jangka menengah hingga panjang. Bantuan baru ini akan diberikan di luar sekitar $10,6 miliar bantuan militer yang telah dikirimkan AS untuk Ukraina dalam satu setengah tahun ini.

Kementerian pertahanan Norwegia, Rabu (24/8) menyatakan bahwa Norwegia dan Inggris bersama-sama memasok Ukraina dengan drone mikro yang digunakan untuk “pengintaian dan identifikasi target.”

Norwegia juga memasok sistem portable yang akan memungkinkan pasukan Ukraina mengacaukan drone musuh, yang menurut kementerian pertahanan Norwegia “secara khusus cocok untuk melindungi patroli yang lebih kecil, posisi-posisi artileri dan berbagai sumber daya penting lainnya.” [uh/ab]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.