RedaksiHarian – Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, BantenDini Anggraeni menyatakan layanan pengobatan bagi yang terjangkit (HIV) saat ini bisa dilakukan di 37 puskesmas dan 10 rumah sakit yang ada di daerah itu.

Saat peluncuran Layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan HIV Terintegrasi yang dilaksanakan di Tangerang Convention Center (TCC), Rabu, Dini menyatakan sumber daya manusia tenaga kesehatan yang ada di fasilitas kesehatan itu sudah mendapatkan pelatihan penguatan layanan “test and treat” bagi dokter, perawat, farmasi, (ATLM) dan rekam medik.

“Sehingga mampu melakukan pelayanan perawatan dukungan dan pengobatan bagi orang dengan HIV (ODHIV),” katanya.

Dia menjelaskan, pelayanan bagi orang dengan risiko terinfeksi HIV merupakan salah satu dari dari 12 indikator standar pelayanan minimal (SPM) kesehatan yang wajib dipenuhi mutu dan jenis pelayanan dasarnya oleh pemerintah.

Dalam layanan perawatan dukungan dan pengobatan HIV yang telah terintegrasi ini, masyarakat yang terindikasi HIV dapat mengakses layanan dalam satu fasilitas kesehatan yakni pengobatan ARV, TBC, kesehatan jiwa, layanan infeksi menular seksual, layanan laboratorium tes cepat molekuler (TCM) dan layanan ibu hamil terutama di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas.

“Dengan ini, harapannya mereka yang terindikasi HIV dapat mengakses layanan yang lebih mudah dan dekat. Tentunya dengan pelayanan, pengobatan dan pendampingan yang berstandar dan maksimal. Karena saat ini, layanan pengobatan HIV sudah merata di seluruh puskesmas di Kota Tangerang,” jelasDini.

Usman Adrianto salah seorang penyintas mengaku layanan HIV di Kota Tangerang susah cukup luar biasa. Tak sekadar program, sederet layanannya memang benar dirasakannyapada setiap proses pengobatan. Mulai dari pendampingan hingga dukungan obat-obatan.

“Apalagi saya juga bekerja sebagai koordinator lapangan di Yayasan Wahana Cita Indonesia dengan intervensi wilayah Kota Tangerang, lewat ‘launching’ layanan di 37 puskesmas ini, sudah dipastikan teman-teman penyintas akan mendapat dukungan kesembuhan, bantuan layanan, pengobatan, pemeriksaan hingga konseling yang sangat baik,” katanya.