Seorang laki-laki berusia 22 tahun yang diidentifikasi sebagai “orang yang dicurigai” dalam insiden penembakan saat pawai Hari Kemerdekaan Amerika Serikat di pinggiran Kota Chicago pada Senin (4/7) pagi telah ditangkap.

Kepala Kepolisian Highland Park, Lou Jogmen, mengatakan laki-laki yang diketahui bernama Robert E. Crimo III itu ditangkap pada Senin malam ketika sedang mengemudikan kendaraan sekitar 8 kilometer dari lokasi penembakan. Polisi menolak untuk mengidentifikasi Crimo sebagai tersangka, tetapi menegaskan bahwa ia adalah “orang yang dicurigai.”

Foto terduga pelaku penembakan dalam Pawai Hari Kemerdekaan di Highland Park, Illinois, Robert (Bob) E. Crimo III, yang didapat dari media sosial. (Foto Robert Crimo via Reuters)

Foto terduga pelaku penembakan dalam Pawai Hari Kemerdekaan di Highland Park, Illinois, Robert (Bob) E. Crimo III, yang didapat dari media sosial. (Foto Robert Crimo via Reuters)

Sedikitnya enam orang tewas dan 30 lainnya mengalami luka-luka dalam insiden penembakan di tengah pawai Hari Kemerdekaan itu. Ratusan warga berlari menyelamatkan diri setelah terdengar letusan senjata yang berasal dari atap salah satu gedung di lokasi pawai.

Insiden penembakan saat perayaan Hari Kemerdekaan 4 Juli merupakan salah satu insiden terakhir dari ritual kehidupan warga Amerika. Dalam beberapa bulan terakhir, sekolah, gereja dan supermarket telah menjadi ladang pembantaian; dan kini tempat pawai. Pertumpahan darah kali ini terjadi ketika AS sedang berupaya mencari alasan untuk merayakan pendirian negara ini dan ikatan yang menyatukannya.

Dalam pidato di hadapan sekelompok veteran dan tamu lain di Gedung Putih untuk menghormati Hari Kemerdekaan, Presiden Joe Biden merujuk insiden penembakan di pinggiran Kota Chicago, di negara bagian Illinois ini sebagai hal yang mengingatkan bahwa tidak ada yang dapat menjamin keberlangsungan demokrasi, karena hal itu “harus diperjuangkan, dipertahankan, dan didapatkan dengan memberikan suara (dalam pemilu).”

Biden mencuit di Twitter betapa ia dan ibu negara, Jill Biden, terkejut dengan aksi kekerasan senjata api yang tidak berperikemanusiaan dan kembali menimbulkan rasa sedih pada warga Amerika saat Hari Kemerdekaan.

Sementara Wakil Presiden Kamala Harris, selain menyampaikan doa dan belasungkawa kepada korban dan keluarga, ia mencuit betapa penembakan ini menjadi “pengingat yang jelas bahwa lebih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi kekerasan senjata api” di Amerika. [em/lt]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.