RedaksiHarian – Pemerintah Indonesia segera merepatriasi tiga nelayan Sri Lanka, setelah dokumen perjalanan ketiganya diterbitkan oleh kedutaan besar negara itu.

“Segera kita repatriasi, setelah paspor darurat ketiganya terbit,” kataKepala Subseksi Pemeriksaan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksa Imigrasi (TPI) Jakarta Utara, Kharisma Rukmanadi Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, proses pemulangan akan dilakukan melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Ia memperkirakan penerbitan paspor darurat itu sekitar satu hari hingga paling lama satu pekan.

Namun, dia optimistis prosesnya tidak akan berlangsung lama karena atase pertahanan Kedutaan Besar Sri Lanka sudah menyatakan komitmennya untuk sesegera mungkin menerbitkan paspor darurat untuk ketiganya.

“Karena ini kan musibah. Jadi,penanganannya harus cepat. Bila sudah ‘clear’, dokumenperjalanan daruratnyapasti akan segera diterbitkan,” kata Kharisma.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Protokoler dan Konsuler Kementerian Luar Negeri dan Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyerahkan tiga penyintas dari kapal perikanan karam di perairan laut lepas Samudera Hindia kepada Kedutaan Besar Sri Lanka pada Jumat ini.

Ketiga awak kapal tersebut bernama Ithayarsan Chanturu, Anton Nevilstan, Alekkish Ajid Gihan Coors. Mereka dalam kondisi sehat saat tiba di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman pada Kamis (29/6).

Ketiganya berhasil diselamatkan oleh nelayan Indonesia di Kapal Motor Cahaya Putra Lestari di laut lepas Samudera Hindia pada koordinat S 05°20’50”, E89°40’60” pada Minggu (18/6).

Kapalnyamengalami masalah ketika hendak pulang menuju pelabuhan pangkalan karena adanya kerusakan generator mesin pendingin.

Direktur Kapal dan Alat Penangkap Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Mochammad Idnillah mengatakan ketiga awak kapal tersebut diterjang cuaca buruk di perairan Samudera Hindia.

“Mereka hanyut, setelah dihempas badai di laut lepas karena tadinya mereka menggunakan kapal yang relatif kecil,” kata Idnillah.

Proses penyelamatan kemudian dilakukan oleh KM Cahaya Putra Lestari karena itu menjadi kewajiban bagi setiap kapal terdekat dari kecelakaan untuk menyelamatkan.

Terima kasih

Atase Pertahanan Kedutaan Besar Sri Lanka Kapten Angkatan Laut Chaminda Karunasenaberterima kasih kepada kepada Pemerintah Republik Indonesia karena sudah memfasilitasi repatriasi itu.

“Terima kasih banyak kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah mengusahakan segala fasilitasnya,” kata Chaminda.

Chaminda mengatakan warga negara Indonesia mengedepankan nilai-nilai persahabatan dan kemanusiaan saat melihat ada awak kapal dari Sri Lanka yang membutuhkan pertolongan.

Fasilitas yang diberikan pun menjadi bukti bahwa kedua negara anggota organisasi ASEAN itu memiliki hubungan diplomatik yang sangat baik dan telah berlangsung selama 70 tahun.