Meski sama-sama menjadi narapidana, ternyata napi umum dan koruptor memiliki sel yang berbeda. Simak perbedaan sel napi umum dan koruptor selengkapnya, yuk!
Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung adalah lapas khusus yang diperuntukkan oleh napi koruptor.
Ada banyak koruptor dan politikus papan atas yang menetap di lapas ini, seperti Luthfi Hasan Ishaaq, OC Kaligis, hingga Setya Novanto.
Selain napi koruptor, ada pula beberapa kriminal umum yang dipenjara di Sukamiskin.
Meski sama-sama dipenjara, ternyata ada perbedaan yang bisa kamu temukan dari sel napi umum dan koruptor, lo!
Simak perbedaannya di bawah ini!
Perbedaan Sel Napi Umum dan Koruptor di Sukamiskin
Melansir dari detik.com, terlihat kontrasnya sel napi umum dan koruptor di Lapas Sukamiskin.
Sel napi umum tampak sangat sederhana, bahkan tergolong miris karena gelap dan kumuh.
Bagian kamar mandi dan kamar tidur hanya terpisah oleh sehelai kain warna kuning sebagai gorden dan penjaga privasi.
Hal ini membuat narapidana yang tidur bisa mencium bau toilet menyengat karena kamar mandi tidak tersekat oleh dinding.
Perabotan dalam sel juga sangat sederhana, yakni sebuah toilet jongkok dan lemari kecil untuk menaruh barang pribadi miliki napi.
Di lain sisi, napi koruptor kelas kakap justru memiliki sel yang sangat mewah, bahkan mirip seperti kamar-kamar di hotel berbintang.
Sejumlah koruptor mendapatkan fasilitas yang nyaman di sel mereka, seperti AC hingga TV layar datar.
Sebagai contoh, Luthfi Hasan Ishaaq memiliki sel yang dilengkapi kamar mandi mewah dengan toilet jongkok, sepeda statis untuk berolahraga, serta ruang kerja pribadi.
Sementara itu, Setya Novanto tinggal di sel besar dengan kasur queen size, kamar mandi pribadi dengan toilet duduk, dan lantai dilapisi kayu.
Alasan Sel Koruptor di Sukamiskin Sangat Mewah
Melihat perbandingan sel yang jauh berbeda, tentunya orang-orang bertanya mengapa napi koruptor berhasil tinggal di kurungan mewah?
Menurut Tejo Herwanto, Kalapas Sukamiskin, sel narapidana ditentukan berdasarkan faktor-faktor yang ada dalam sidang.
“Timbul adanya proses melalui sidang TPP penempatan yang dilihat pertama mungkin kesehatan, masa orientasi, bakat minat, usia dan lama pidana. Jadi ditempatkan ke kamar sedang dan besar karena lamanya pidana,” kata Tejo, melansir dari detik.com (17/9/18).
Meski demikian, kondisi sel yang sangat nyaman dan terbilang mewah sering dikritik oleh masyarakat Indonesia.
Banyak orang yang menyayangkan hal ini karena sel yang mewah justru tidak membuat koruptor jera dan merasa menyesal.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak artikel menarik lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.
Tak lupa, kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com bagi kamu yang sedang cari rumah.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Cek sekarang juga, salah satunya dari Alexandria Premiere Cimanggis!
Artikel ini bersumber dari www.99.co.