RedaksiHarian – Industri pariwisata Myanmar mencatat kenaikan signifikan pada tahun fiskal 2022-2023 seiring arus masuk turis China yang besar ke negeri itu, sebut data Kementerian Perhotelan dan Pariwisata Myanmar.
Setelah maskapai-maskapai komersial internasional di Myanmar buka lagi April tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke negara itu melonjak 187 persen dalam basis tahunan (year on year/yoy) pada tahun fiskal 2022-2023, tunjuk data itu.
Myanmar menerima total 367.368 wisman pada tahun fiskal 2022-2023, yang dimulai April tahun lalu dan berakhir Maret tahun ini, dibandingkan dengan 127.989 wisatawan yang tercatat pada periode sama tahun sebelumnya.
Dari 367.368 wisatawan tersebut, 48.342 di antaranya, atau 13,15 persen, adalah wisatawan China, sebut data itu lagi.
U Hla Myint, wakil sekretaris Kementerian Perhotelan dan Pariwisata Myanmar, mengatakan pasar pariwisata China sangat besar.
“Jika mereka mengetahui lebih banyak lagi destinasi wisata kami, maka semakin banyak wisatawan China yang berusaha mengunjungi Myanmar.”
Berbagai upaya sedang dilakukan untuk memanfaatkan pasar China, sembar fokus menarik wisatawan dari India, Rusia, dan negara-negara sesama anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), kata dia.
Pada Agustus tahun lalu, Kementerian Perhotelan dan Pariwisata Myanmar menggelar kursus dasar berbahasa Mandarin di Nay Pyi Taw untuk memberikan layanan pariwisata yang lebih baik kepada wisatawan China.
Turis mengunjungi berbagai destinasi populer di Myanmar, termasuk Bagan, Mandalay, Kyaiktiyo, dan Inle. Beberapa wisatawan juga menikmati destinasi pantai seperti Ngapali dan Chaungtha.
Prospek kedatangan wisatawan ke Myanmar pada masa mendatang tampak menjanjikan, mengingat destinasi-destinasi populer seperti Ngapali dan Yangon, aman dan mudah untuk dikunjungi, tambah U Hla Myint.
Pagoda, terutama yang berada di Bagan, dan pengalaman unik danau dayung satu kaki di Inle, sangat disukai wisatawan, yang mencerminkan daya tarik budaya Myanmar, kata U Tin Zaw Thein, direktur pada Kementerian Perhotelan dan Pariwisata Myanmar.
Myanmar juga berencana turut serta dalam pameran pariwisata internasional guna lebih meningkatkan visibilitasnya dan menarik wisatawan lebih banyak lagi, tutup dia.