RedaksiHarian – Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) kembali mengirim 10 atlet terbaik untuk mengikuti Piala Dunia 2023 atau IFSC Climbing World Cup 2023 di Villar, Swiss pada 30 Juni-2 Juli dan di Chamonix, Prancis pada 7-9 Juli.
Berdasarkan informasi yang diterima ANTARA dari FPTI, Minggu, atlet Indonesia telah bertolak ke Swiss pada Jumat (23/6) malam dengan rincian tujuh atlet putra dan tiga atlet putri.
Dari sektor putra, atlet yang tampil adalah Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, Aspar Jaelolo, Rahmat Adi Mulyono, Alfian M. Fajri, Zaenal Aripin, dan Raharjati Nursamsa. Sementara tiga pemanjat tebing putri yaitu Desak Made Rita Kusuma Dewi, Nurul Iqamah, dan Rajiah Sallsabillah.
Selama di Swiss mereka ditemani dua tim ofisial yakni pelatih Hendra Basir dan Asep. Setelah dari Swiss, perjalanan akan berlanjut ke Prancis.
Penampilan atlet Indonesia di Swissadalah melanjutkan perjalanan di IFSC Climbing World Cup 2023 setelah terakhir tampil di Salt Lake City, Amerika Serikat pada 19-21 Mei.
Ketika itu, Veddriq meraih emas pada nomor speed putra setelah di final membukukan catatan waktu 4,95 detik. Selain itu Katibin juga pulang dengan perunggu setelah mencatatkan waktu 4,98 detik. Desak Made juga meraih perak pada nomor speed putri dengan 6,82 detik.
Adapun tahun lalu di Piala Dunia di Villars, Swiss, Indonesia membawa pulang satu perunggu melalui Desak Made Rita di nomor speed putri dengan catatan waktu 7,06 detik.
Sementara di Chamonix pada 2022, Merah Putih membawa pulang perunggu melalui Aspar pada nomor speed putra dengan catatan waktu 5,53 detik dan Desak Made Rita dengan 6,82 detik.
Sebelumnya Ketua Umum FPTI Yenny Wahid berharap atlet Indonesia dapat tampil konsisten pada setiap kejuaraan yang diikuti agar bisa lolos ke Olimpiade XXXIII/2024 di Paris, Prancis.