redaksiharian.com – Kereta ringan alias LRT Jabodebek bakal hadir melayani masyarakat Jakarta dan kota di sekitarnya pada Agustus mendatang. LRT Jabodebek dijadwalkan beroperasi secara komersial mulai 18 Agustus 2023.

Saat ini kereta masih menjalani fase trial operation sejak 15 Mei 2023. Setelah itu, publik akan diberi kesempatan menjajal secara terbatas dalam masa soft operation mulai 12 Juli hingga 15 Agustus 2023 dengan tarif Rp 1.

Lalu, berapa tarif LRT Jabodebek saat beroperasi secara komersil?

Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo menjelaskan, tarif LRT Jabodebek saat ini masih didiskusikan dengan Kementerian Perhubungan. Namun ia menyebut penentuan struktur harga tiket bakal mirip dengan sistem yang diterapkan di KRL.

“Jadi untuk ticketing memang kita masih bahas dengan Kementerian Perhubungan. Karena ini menyangkut PSO, karena memang ini akan ditutup dengan subsidi. Kita asumsikan sebesar Rp 15.000, namun nanti ada tarif kilometer tertentu kemudian ada penambahan,” kata Didiek kepada detikcom dalam wawancara khusus, ditulis Kamis (15/6/2023).

“Strukturnya mirip dengan KCI (operator KRL), mirip-mirip juga dengan MRT,” sambungnya.

Didiek membenarkan pernyataan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal yang sempat mengatakan tarif dasar LRT Jabodebek diperkirakan sebesar Rp 5.000 untuk sekian kilometer pertama dan akan bertambah sesuai jarak perjalanan. Tarif maksimal diperkirakan sebesar Rp 25.000. Hal ini mirip dengan yang diterapkan KCI di KRL dengan mengenakan tarif dasar per 25 kilometer perjalanan.

“(Di KCI) jadi pertama ada 25 km pertama, nanti ada penambahan.” tuturnya.

Sebagai informasi, LRT Jabodebek membentang sepanjang 42 km dan terbagi atas tiga lintasan. Tiga lintasan tersebut terdiri dari lintasan Bekasi Timur-Cawang, Cibubur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas.

Waktu tunggu atau headway dalam waktu sibuk kereta ini direncanakan 6 menit untuk lintasan Bekasi Timur-Cawang dan Cibubur-Cawang. Sementara untuk lintasan Cawang-Dukuh Atas waktu tunggu pada jam sibuk menjadi 3 menit sekali.

KAI meyakini LRT Jabodebek akan menjadi layanan transportasi yang nyaman dan dapat diandalkan oleh masyarakat. Sejauh ini dalam masa uji coba, suara dan getaran di dalam kereta masih dalam batas wajar.

“Bisa dibandingin dengan moda transportasi lain. Menurut saya pribadi suara yang ditimbulkan masih dalam batas wajar, dan goyangan-goyangan tidak terlalu besar. Ini nyaman dan artinya LRT Jabodebek jadi suatu moda transportasi pilihan masyarakat, perjalanan terukur waktunya, nyaman, dan efisien,” jelas Didiek.