redaksiharian.com – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melaporkan progres pembangunan kawasan Stasiun Halim , Jakarta Timur saat ini sudah mencapai 92 persen.

Stasiun ini nantinya akan digunakan untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Saat ini progres proyek KCJB secara keseluruhan sudah mencapai 91 persen.

“Jadi 91 persen itu secara keseluruhan proyek KCJB-nya. Untuk Stasiun Halim sendiri ini kita ada di 92 persen dan rata-rata sudah di atas 93 persen pembangunannya,” ujar Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti saat site visit di Stasiun Halim, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Pada kesempatan yang sama, Manager Konstruksi WIKA Gedung Stasiun Halim Hafid Riyan Purnomo mengatakan, khusus untuk pembangunan area stasiun progresnya sudah 94,15 persen.

“Karena di kami (WIKA Gedung) ini hanya di area gedungnya saja, jadi khusus untuk progres kami saat ini kita sudah di 94,15 persen untuk di area stasiun,” ucap Hafid.

Pihaknya saat ini tinggal melakukan pemasangan lampu di lantai 3 stasiun yang menjadi peron dan pemasangan kaca di pagar pembatas gedung.

“Minus kaca-kaca karena memang kaca ini kan amat riskan, menunggu area benar-benar clear baru kita pasang kaca. Tapi parsial area yang sudah aman sudah mulai kita pasang kaca,” kata dia.

Pada area waiting hall di lantai 2 stasiun, pengerjaan pemasangan dinding, lantai, dan atap sudah hampir rampung. Para pekerja terlihat tengah merampungkan pekerjaan yang kurang.

Lantai di area ini menggunakan homogenous tile serta atapnya menggunakan metal ceiling berupa ornamen garis-garis berwarna gradasi dari coklat ke putih.

“Khusus yang area indoor ini waiting hall kita sekitar 2.800 (meter persegi) dari total semua waiting hall itu 4.000 (meter persegi). Jadi ada yang di luar ini di sisi selatan dan utara,” jelasnya.

Untuk lantai 3 Stasiun Halim digunakan untuk peron stasiun dengan lebar 64 meter dan panjang 400 meter. Peron ini memiliki total 3 platform dan 6 lajur kereta api.

Masih banyak pengerjaan yang perlu dilakukan di lantai 3 ini dan yang paling mencolok ada di bagian atap yang masih belum sepenuhnya tertutup. Sedangkan untuk lantai peron terlihat sudah selesai dipasang namun ada beberapa buah lantai yang masih perlu dirapikan.

Hafid mengatakan, untuk lantai di setiap pinggir peron pihaknya menggunakan lantai granit setebal 5 sentimeter. Lantai granit ini diimpor dari China lantaran lantai granit produksi dalam negeri hanya setebal 3 sentimeter.

“Jadi tempat penumpang sebelum naik ke kereta itu kan ada platform, di ujungnya itu kita pakai granit. Mungkin dari perencana memilih itu 5 cm karena memang mungkin secara durabilitasnya karena itu kan posisi di tepi jadi biar agak solid,” ungkapnya.

Selain itu, bagian lantai Stasiun Halim dilengkapi dengan lantai blind tactile untuk penunjuk jalan bagi penyandang tuna netra.

Stasiun KCJB ini dilengkapi dengan fasilitas eskalator sebayak 13 buah dan lift sebanyak 8 buah. Saat ini eskalator dan lift masih belum selesai dibangun.

Secara rinci, untuk eskalator akan diletakkan di sisi luar sebanyak 2 buah, di tangga utama sebanyak 2 buah, dan sisanya untuk menghubungkan antara lantai 2 dengan lantai 3 atau peron.

Sementara untuk fasilitas lift akan diletakkan untuk menghubungkan lantai 1 dan lantai 2 sebanyak dua buah serta sisanya untuk menuju lantai 2 ke lantai 3.

PT KCIC menargertkan pembangunan Stasiun Halim dapat rampung akhir Juli 2023. Untuk mengebut pembangunannya, kontraktor sudah menerapkan jam kerja selama 24 jam yang dibagi menjadi shift pagi dan malam.

“Shift malam itu kita prioritaskan di lantai 3 untuk penyelesaian di ceiling sama yang di lantai 1 dan 2,” tuturnya.