redaksiharian.com – Saat ini, masih banyak konsumen yang lebih memilih membeli ponsel secara luring (offline) dengan mendatangi pusat elektronik. Salah satu pusat elektronik yang saat ini masih banyak dikunjungi adalah e-center yang berada di pusat perbelanjaan Supermall Karawaci, Tangerang.
KompasTekno melakukan tandang toko ke beberapa sentra penjualan ponsel di Jakarta dan Tangerang. Salah satunya adalah e-center di pusat perbelanjaan Supermall Karawaci, Tangerang.
Kami pergi ke TKP pada hari Senin sekitar pukul 10.30 WIB atau 30 menit setelah mal buka. Saat memasuki pintu e-center, kami melihat konter HP, toko aksesori dan servis HP sudah banyak yang membuka lapaknya, terutama yang berada di jalan utama menuju mal.
Beberapa karyawan toko masih ada yang terlihat tengah beberes. Tak sedikit juga toko yang masih tutup, terutama toko yang di bagian e-center agak belakang.
Pantauan kami, situasi e-center cenderung sepi hingga pukul 11.00 WIB. Namun tetap ada beberapa pelanggan yang membeli ponsel dan aksesori. Ada juga yang datang untuk menyervis HP bahkan menjual ponsel.
KompasTekno pun sempat mendatangi lima konter ponsel di Supermall Karawaci untuk mengetahui kondisi pasar HP di Indonesia belakangan ini.
Ponsel murah jadi incaran
Dari lima toko, mayoritas mengungkapkan bahwa smartphone yang paling laku dibeli konsumen adalah dengan rentang harga Rp 2-3 juta. Dengan begitu, bisa dibilang smartphone yang paling banyak dibeli di beberapa toko di e-center Supermal Karawaci adalah ponsel di segmen entry-level atau ponsel murah.
“Yang paling laris sekarang di harga Rp 2-3 jutaan sih. Ponsel segmen entry level ini menyumbang sekitar 40 persen dari penjualan kami,” kata RO Erafone Supermal Karawaci, Azriel.
Di konter HP lain yang kami kunjungi, ponsel entry-level menyumbang hingga 70 persen dari total penjualan dalam sebulan.
Beberapa konter HP menyebutkan smartphone entry-level dari Infinix , Samsung , Tecno, Realme , hingga Vivo banyak menjadi incaran konsumen dalam beberapa waktu belakangan.
“Yang lagi laku-lakunya adalah Infinix, terutama seri Infinix Hot. Yang baru-baru ini, ada Infinix Hot 30 dan 30i dengan SRP Rp 1,9 juta,” kata Bibi, penjaga konter Java Cell.
Untuk Samsung, seri yang paling laris adalah Galaxy A04e dengan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) Rp 1,3 juta.
Seri HP lain yang banyak diminati adalah Tecno Spark 10, Realme C55 NFC, Oppo A17, Oppo A57, Vivo Y36, Vivo Y16, hingga Redmi Note 12 series.
RAM besar jadi pertimbangan penting
Menurutsalah satu pegawai gerai ponsel, konsumen yang datang ketika mau membeli ponsel di e-center Supermal Karawaci, rata-rata sudah melihat ulasan (review) produk lebih dulu di YouTube. Jadi, ketika mereka datang ke gerai sudah memiliki ponsel incarannya masing-masing.
“Sekarang user udah lihat review di YouTube sih kak. Jadi, kebanyakan user yang datang sudah tahu mau beli HP apa. Jarang yang bener-bener nyari dan bingung saat mau beli HP di Erafone sini,” kata Azriel.
Namun bila dicermati, kata Azriel, konsumen biasanya memilih membeli HP yang memiliki RAM besar dan penyimpanan yang luas.
Senada dengan Azriel, beberapa konter HP lain juga mengungkapkan bahwa konsumen biasanya lebih mementingkan RAM dan penyimpanan media yang besar terlebih dahulu, sebelum aspek lainnya.
“Konsumen inginnya RAM besar dengan harga yang murah. Karena sekarang ponsel sudah buat kerja dan full bermain media sosial,” kata Bibi.
Selain memori besar, pertimbangan konsumen saat membeli HP baru adalah fitur NFC dan prosesor (chipset) bagus.
Penjaga salah satu konter, yakni Jago 2 Shop, bernama Elsa mengatakan bahwa konsumen pria yang mencari HP gaming biasanya lebih memilih smartphone dengan chipset Snapdragon bikinan Qualcomm.
“Baterai besar juga jadi aspek penting buat user pria yang mencari HP gaming,” kata penjaga konter Jago Ponsel Indo, Azmi.
Sementara untuk konsumen perempuan, biasanya cenderung mencari ponsel dengan kamera bagus dan memiliki fitur pendukung tahan air dan debu. Menurut Elsa, tak cukup fitur tahan cipratan air karena pengguna inginnya ponsel bisa dibawa masuk ke air dan foto-foto ketika berenang.
“Untuk konsumen tipe itu biasanya pilihannya jatuh pada Samsung Galaxy A34, A54, dan A73 yang sudah memiliki sertifikasi tahan air dan debu dengan rating IP67. Jadi, mau HP dimasukkin ke dalam air juga aman,” kata Elsa.
Lantas, bagaimana dengan ponsel 5G ? Di beberapa konter HP, ponsel 5G tidak banyak dicari konsumen.
“HP 5G nggak banyak yang cari, sih. Soalnya 5G sekarang belum umum dan 4G juga masih lancar,” kata Bianca, penjaga konter Fasianty Cell.
Di Erafone Supermal Karawaci sendiri, menurut Azriel, konsumen mencari HP 5G bila berniat menggunakan smartphone dalam jangka waktu yang cukup lama, sekitar 5 tahun.
“Kebanyakan user yang mencari HP 5G memang mencarinya di seri ponsel flagship. Konsumen yang membeli seri entry level atau mid-range jarang mencari fitur 5G karena pikirannya satu tahun ganti, satu tahun ganti,” kata Azriel.
Kondisi pasar ponsel Indonesia Q1 2023
Hasil pantauan KompasTekno di Pasar ponsel di beberapa gerai ponsel Supermal Karawaci, sedikit banyak sesuai dengan laporan kondisi pasar smartphone di Indonesia pada kuartal I-2023, oleh firma riset Counterpoint Research.
Dalam laporannya, Counterpoint menyebut permintaan untuk smartphone entry-level tumbuh 2 persen di tengah lesunya pasar smartphone secara keseluruhan.
Dengan kata lain, HP entry-level kini lebih banyak diminati konsumen. Samsung dan Infinix dilaporkan menjadi dua vendor yang berkontribusi lebih pada pertumbuhan ponsel di segmen entry-level ini.
Menurut Counterpoint, penjualan HP entry-level Samsung didorong oleh penjualan HP Galaxy A04 series. Sementara untuk Infinix, fitur yang menjadi daya tarik HP entry-level Infinix adalah kapasitas RAM atau penyimpanan yang lebih besar dibandingkan kompetitor lainnya. Misalnya pada seri Infinix Hot 12, Infinix Hot 20, dan Infinix Note 12.
Senior analis Counterpoint Research, Febriman Abdillah mengungkapkan, banyak dari model HP entry-level baru dilengkapi dengan spesifikasi dasar yang ditingkatkan. Misalnya seperti RAM 6/8 GB, penyimpanan 128 GB, serta chipset, kamera, dan desain yang lebih baik.
Laporan Counterpoint selengkapnya bisa disimak di artikel ” “.