redaksiharian.com – Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama istri Wapres Wury Ma’ruf Amin serta para anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) berolahraga dan bermain permainan tradisional bersama siswa sekolah dasar di Bali, Jumat.

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, dalam kegiatan yang dilakukan di SDN 4 Manukaya, Gianyar, Bali itu, Ibu Negara berharap permainan tradisional dapat terus dilestarikan dan dikenalkan kepada anak-anak.

“Ya harus dilanjutkan terus untuk kegiatan ini, enggak boleh punah. Jadi dari tingkat SD, PAUD, sudah diperkenalkan mainan tradisional,” ucap Ibu Negara dalam keterangannya usai kegiatan.

Sebelumnya, Ibu Negara tiba sekira pukul 10.45 WITA disambut dengan tari puspanjali yang dibawakan oleh anak-anak taman kanak-kanak (TK).

Setelahnya, Ibu Negara, istri Wapres, bersama para anggota OASE KIM langsung menuju lapangan sekolah untuk memberikan demo Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang diikuti oleh 30 orang siswa TK PWP Widya Santhi.

Tidak hanya itu, di lapangan sekolah tersebut, Ibu Negara dan rombongan, melaksanakan senam sekolah sehat bersama perwakilan 100 orang anak-anak SD dari Provinsi Bali.

Dalam olahraga bersama tersebut, terlihat Ibu Negara bersemangat mengikuti setiap gerakan senam yang dipandu oleh dua orang siswa SD.

Setelahnya, Ibu Negara dan rombongan bermain permainan tradisional bersama siswa TK dan SD yang hadir.

Keceriaan Ibu Negara, para anggota OASE KIM, juga anak-anak sekolah tersebut terlihat ketika permainan pertama dimulai yakni permainan “ular naga”.

Tidak hanya itu, terdapat permainan tradisional lainnya yang disaksikan dan dimainkan oleh Ibu Negara dan para anggota OASE KIM bersama para siswa, yakni congklak, bola bekel, dan engklek.

Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Hasbi juga menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan tersebut diharapkan dapat menjadi pendorong bagi para siswa untuk memiliki budaya sehat yang lebih baik.

“Di sini ada praktik cuci tangan pakai sabun yang merupakan budaya untuk hidup bersih dan sehat, kemudian kita juga memiliki beberapa permainan ada sepit-sepitan, kemudian ada engklek, ada congklak, ada bola bekel untuk memperbanyak aktivitas fisik peserta didik yang nantinya akan mampu menjadi budaya sehat di sekolah maupun di luar,” ujar Hasbi.