redaksiharian.com – Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya tarik dan mengikuti perubahan perilaku belanja, adu strategi yang dihadirkan oleh para pemain e-commerce membuat peta persaingan industri e-commerce di Indonesia semakin menarik dalam beberapa tahun terakhir.

Dilansir dari Riset Snapcart: Tren Perilaku Belanja Online Jelang Ramadan 2023, mengungkap kondisi pasar e-commerce saat ini. Berdasarkan dua indikator utama yaitu Brand Use Most Often (BUMO) atau merk yang paling sering digunakan dan merk yang paling diingat atau Top Of Mind (TOM), Shopee menduduki posisi pertama, jauh di atas merk-merk e-commerce lainnya.

Adapun indikator merk yang paling sering digunakan, 61% responden memilih Shopee, diikuti dengan Tokopedia (22%), TikTok Shop (9%) dan Lazada (7%). Sedangkan untuk merk yang paling diingat, Shopee unggul di 70%, diikuti oleh Tokopedia (22%), Lazada (5%) dan TikTok Shop (2%).

Inisiatif hingga inovasi fitur kerap dihadirkan untuk meningkatkan pengalaman belanja online, baik untuk konsumen maupun perkembangan bisnis pelaku usaha, salah satunya live streaming.

Popularitas tren live shopping atau berbelanja dan berjualan melalui fitur live streaming yang terus meningkat dan menunjukan potensi besar, menjadikan tren ini disebut sebagai masa depan e-commerce. Tidak hanya menjadi hiburan, interaksi real-time menjadi daya tarik utama dan meningkatkan keterlibatan proaktif saat berbelanja online.

Membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut, Populix meluncurkan laporan “Understanding Live Streaming Shopping Ecosystem in Indonesia” yang membahas tentang perilaku dan sikap pengguna terhadap live streaming ketika berinteraksi dan berbelanja melalui live streaming agar dapat memaksimalkan strategi dan mempelajari hambatan yang ada.

“Berbagai konten atraktif, kreatif dan interaksi yang proaktif menjadi keunggulan dari tren Live Shopping melalui fitur streaming. Selain itu, promo menarik yang diberikan juga semakin meningkatkan daya beli masyarakat untuk berbelanja secara real-time,” ujar Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix.

Menurutnya, para pelaku usaha pun juga merasakan dampak positif, sehingga untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas, terdapat berbagai aspek-aspek yang mereka harus didalami untuk mempelajari pergerakan perilaku konsumen saat berbelanja online khususnya melalui fitur live streaming.

“Tidak heran saat ini sebagian besar pemain e-commerce di Indonesia mengembangkan fitur ini. Sehingga kami ingin mengerucut terhadap tren itu sendiri, apakah posisi platform pada market e-commerce saat ini mempengaruhi preferensi konsumen terhadap fitur live streaming yang dihadirkan dari masing-masing pemain,” ujar dia.

Platform Live Streaming Jadi Terpopuler

Berdasarkan survei yang dilakukan pada 506 laki-laki dan perempuan berumur 17-45 tahun pada bulan Mei 2023, mengungkapkan 69% responden mengatakan Shopee Live merupakan fitur live streaming yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, jauh melampaui para pesaingnya, yakni TikTok Live (25%), Tokopedia Play (4%) dan LazLive (2%). Shopee Live juga menjadi fitur live streaming yang paling diingat oleh masyarakat Indonesia dengan hasil 60% responden, jauh melampaui TikTok Live (30%), LazLive (4%) dan Tokopedia Play (2%).

Hal ini sejalan dengan hasil riset kami, di mana Shopee Live memiliki pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dan pangsa pasar nilai transaksi tertinggi, dibandingkan para pesaingnya,” ungkap Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix.

Gaya Belanja Masyarakat selama Live Streaming

Sama seperti aktivitas berbelanja lainnya yang dipengaruhi oleh tahapan perjalanan, live shopping memiliki faktor-faktor yang mendasari preferensi pilihan konsumen saat berbelanja. Dua dari banyak elemen yang dianggap penting antara lain penawaran menarik yang tergabung dari gratis ongkir, diskon serta promo spesial dan kelengkapan kategori beserta pilihan produk yang luas.

Live Shopping dengan Kategori Terlengkap

Kelengkapan kategori menjadi faktor penting yang diperhatikan konsumen saat melakukan live shopping. Kelebihan live shopping yang dapat melihat dan bertanya secara langsung melalui video, mempengaruhi keputusan konsumen saat berbelanja untuk kategori tertentu. Pada riset ini terlihat bahwa kategori produk yang paling banyak dibeli adalah fashion dan aksesoris (85%); kecantikan, perawatan & kesehatan (54%), gaya hidup (41%), kebutuhan rumah tangga (33%), produk sehari-hari/FMCG (32%), elektronik (25%), dan ibu dan anak/kebutuhan bayi (16%). Hasil survei mengungkap juga bahwa dalam sebulan masyarakat dapat berbelanja dua hingga 4 kali dengan budget yang dikeluarkan sekitar Rp 200.000 dalam sekali transaksi.

Fashion dan Kecantikan menjadi dua kategori dengan persentase paling tinggi diantara kategori lainnya, yang paling banyak dibeli saat live shopping. Kedua kategori tersebut menunjukan perputaran tren yang cepat, salah satunya melalui variasi hingga model produk yang dihadirkan. Tidak dapat dipungkiri, bahwa hal ini juga berjalan beriringan dengan peluang yang dilahirkan oleh kemajuan teknologi. Dimana saat ini, konten kreatif yang meliputi review, haul hingga rekomendasi produk dapat ditemui dimana saja, salah satunya melalui fitur live streaming. Konten-konten ini memang cenderung lebih banyak pada dua area kategori ini. Shopee Live menjadi fitur live streaming yang paling sering dipakai untuk membeli barang-barang kategori Fashion & Kecantikan. Untuk kategori Fashion, Shopee Live dipakai oleh 79% responden, jauh di atas pesaing terdekatnya TikTok Live (44%). Untuk kategori Kecantikan, Shopee Live dipakai oleh 71%, jauh di atas pesaing terdekatnya, TikTok Live (51%).

Ada pun persebaran preferensi konsumen saat memilih fitur streaming untuk live shopping untuk masing-masing kategori;

Dalam meneliti fitur streaming untuk aktivitas live shopping, riset ini menggunakan 3 elemen untuk mendalami faktor kelengkapan kategori. Selain koleksi kategori yang lengkap, pilihan produk yang bervariasi juga mengambil peran khususnya untuk memenuhi setiap preferensi konsumen yang berbeda-beda. Pada survey ini, Shopee Live menduduki posisi terdepan dimana 74% responden memilih sebagai fitur live streaming yang menawarkan rangkaian produk yang paling lengkap dan paling variatif, jauh di atas para pesaingnya, yakni TikTok Live (20%), Tokopedia Play (10%) dan LazLive (9%).

Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix mengatakan, “Menempati posisi terdepan bagi sebuah merk, tentunya bukan hanya keberhasilan dari satu faktor saja. Selain kampanye yang dihadirkan secara konsisten, inisiatif lainnya seperti kolaborasi dengan brand atau pelaku usaha yang sejalan dengan tema kampanye serta pemilihan public figure yang memang dapat mendukung topik tersebut, dapat menjadi pilar guna menciptakan strategi yang efektif dan efisien.”

Live Shopping yang Menawarkan Penawaran Paling MenariK

Faktor pertimbangan lainnya bergerak seputar penawaran menarik, dimana elemen ini memang terus menjadi daya tarik utama untuk berbelanja dengan cara apapun, baik offline, online hingga live shopping. Hal ini karena sebagian besar karakteristik dan gaya berbelanja masih mengacu terhadap pencarian promosi atau penawaran menarik. Promo-promo yang paling menarik menurut masyarakat adalah gratis ongkir (91%), diskon (87%), cashback (65%), voucher belanja (47%), special bundle (34%), dan exclusive product launch (20%).

Adapun persebaran preferensi terhadap penawaran menarik untuk masing-masing pemain antara lain;

Dari data hasil riset di atas, bisa disimpulkan bahwa Shopee Live menjadi fitur live streaming dengan harga paling murah, promosi dan gratis ongkir terbanyak, dan fitur live streaming yang menawarkan diskon hingga cashback paling besar. Hal ini sejalan dengan hasil data yang memaparkan bahwa Shopee Live menduduki posisi pertama pada indikator merk/fitur live streaming yang paling disukai, jauh melampaui para pesaingnya, dimana Shopee Live (66%), TikTok Live (28%), Tokopedia Play (3%) dan LazLive (3%).

Hal ini perlu diperhatikan oleh seluruh e-commerce platform yang menawarkan fitur live streaming untuk dapat memberikan pelayanan dan keuntungan bagi masyarakat supaya tren belanja ini dapat menjadi kebiasaan baru serta menambah pilihan kanal belanja bagi masyarakat. Akan tetapi, melihat tren live shopping yang baru saja masuk ke tahap awal perkembangan dan potensi besar yang masih banyak untuk ditawarkan kedepannya menjadikan peta persaingan ini semakin menarik untuk diperhatikan.***