redaksiharian.com – Pusat Grosir Cililitan (PGC) yang berlokasi di Jakarta Timur, adalah salah satu pusat perbelanjaan dengan jumlah gerai ponsel yang besar. Tidak sedikit pengunjung yang datang ke sana untuk membeli ponsel anyar.
KompasTekno pun menyempatkan bertandang ke pusat perbelanjaan yang berlokasi di kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur tersebut, pada Senin (12/6/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.
Pantauan KompasTekno, beberapa kios memang tampak tutup. Namun, jumlahnya terbilang sangat sedikit bila dibandingkan dengan gerai ponsel yang beroperasi.
Adapun pengunjungnya memang tak begitu ramai, mengingat kami datang pada hari kerja. Oleh karena itu, tak semua gerai ponsel saat kami berkunjung, didatangi pelanggan.
Seperti gerai ponsel di pusat perbelanjaan pada umumnya, ketika berkunjung ke lantai 3 PGC ini, terdengar suara para promotor maupun sales menanyakan apa tipe ponsel, merek atau kebutuhan terkait yang kami cari.
Begitu pula ketika kami melewati area gerai service ponsel, mengingat penyedia jasa ini juga tersedia di lantai yang sama.
Selanjutnya kami mengunjungi satu per satu gerai ponsel di PGC, menanyakan ponsel yang paling laris akhir-akhir ini hingga spesifikasi yang paling sering ditanya konsumen. Meski tak semua gerai bersedia kami wawancara, setidaknya lima gerai mau berbagi pengalamannya.
Jadi, apa saja ponsel paling laris di PGC belakangan ini? berikut rinciannya.
HP terlaris di PGC
Secara umum, setiap toko yang kami wawancara menyebutkan beberapa merek yang paling laris, termasuk Oppo , Realme , Infinix , Xiaomi hingga Samsung dan Apple .
Pasalnya, tidak setiap toko mendapati penjualan yang sama, khususnya dari aspek merek. Jadi, tidak setiap toko mengacu pada satu merek saja.
Toko Poris Communication misalnya, menyebutkan bahwa Oppo merupakan merek terlaris di tokonya. Penjualan selama bulan Mei di toko ini bahkan didominasi oleh ponsel bermerek Oppo.
“(Bulan Mei) kemarin sampai tanggal 31, Oppo aja hampir 30, 29 unit (terjual) dari tanggal 1 sampai tanggal 31 Mei,” kata promotor toko Poris Communication kepada KompasTekno.
“Rata-rata lebaran juga nyarinya Oppo,” imbuhnya.
Adapun merek lainnya yang terjual di periode yang sama di Poris Communication, masing-masing hanya berkisar 3-6 unit, dari merek Samsung, Realme, Xiaomi dan Infinix.
Lebih rinci, tipe yang paling laris yaitu Oppo A17 , Oppo A17K , Oppo A57 hingga Reno 8T. Beberapa tipe ponsel ini menjadi yang terlaris utamanya untuk segmen entry-level dan kelas menengah.
Adapun kelas flagship, pihak Poris Communication berkata bahwa yang terlaris adalah merek Samsung dan Apple. Namun, konsumen memilih menggunakan skema kredit untuk membeli posel kelas tinggi tersebut.
Agak berbeda dengan toko pertama, gerai ponsel kedua yang kami kunjungi, GG Store menyebut bahwa ponsel yang paling laris yaitu ponsel di rentang harga Rp 3 jutaan dari lintas merek. Satu tipe yang paling laris yaitu Realme C55.
“(Yang paling laris) Realme, Oppo, Infinix, di rentang harga Rp 3 jutaan,” kata pemilik toko GG Store.
Persamaannya dengan toko pertama yaitu bahwa tipe ponsel Oppo yang paling laris yaitu Oppo A17 dan Oppo A57.
Yang menarik, tiga toko lainnya yang kami kunjungi juga menyebutkan bahwa Oppo A17 dan A57 termasuk salah satu ponsel terlaris di tokonya.
Willyandi, sales gerai ponsel Vivi Celluler misalnya, mengatakan bahwa Oppo A57 merupakan salah satu tipe yang paling laris di tokonya. Adapun ponsel lainnya yaitu dari merek Infinix hingga Apple untuk kelas flagship.
“Yang paling laris Infinix sama Oppo. (Tipenya) Infinix Smart 7 , Hot 30i, Oppo A57, A77s. Kalau flagship paling laris iPhone 13, iPhone 14,” ujarnya.
Susi dari gerai ponsel SS Com juga mengatakan bahwa Oppo A17 dan A57 merupakan HP terlaris di tokonya. Bedanya dengan toko-toko sebelumnya, Susi menyebut bahwa Xiaomi dan Poco juga termasuk merek terlaris.
“Yang laris Xiaomi, Oppo, Infinix. Tipenya Redmi tipenya Redmi Note 12, Poco M4 Pro, Oppo A17, Oppo A57, Infinix Smart 7,” kata Susi.
RAM besar paling diincar
Kami juga bertanya soal spek apa yang dicari konsumen ketika datang ke gerai ponsel di PGC.
Empat dari lima toko yang kami kunjungi berkata bahwa RAM besar menjadi salah satu spek yang paling sering ditanya konsumen.
Kendati begitu besaran RAM-nya cukup bervariasi, bergantung pada anggaran yang dimiliki masing-masing konsumen. Namun setidaknya sebesar 4 GB.
“Dia (konsumen) nyarinya yang RAM 4 GB,” kata promotor Poris Communication.
Selain RAM, spesifikasi lainnya yang kerap dipertanyakan oleh konsumen antara lain kamera, penyimpanan internal yang besar, baterai hingga fitur penunjang game.
Menurut Willyandi, sales Vivi Cell, banyak pula konsumen menanyakan fitur penunjang game termasuk prosesor. Aspek ini secara khusus dipertanyakan oleh konsumen laki-laki. Adapun konsumen wanita, lebih sering bertanya soal spesifikasi kamera ponsel.
“Kamera, RAM besar, pendukung game, (misalnya) prosesor. Kamera biasanya yang nyari cewek, kalau cowok jarang,” ujarnya.
Selain aspek-aspek di atas, pihak GG Store berkata bahwa konsumen juga kerap mengedepankan aspek anggaran alias budget. Jadi, mereka akan mempertimbangkan ponsel apapun yang bisa dibeli senilai budget yang mereka miliki.
“Base on budget, yang penting murah, sesuai dengan budget,” kata pemilik GG Store.
HP 5G juga dicari?
Aspek konektivitas juga tak kalah penting dalam menunjang aktivitas pengguna smartphone. Nah, generasi terbaru jaringan mobile saat ini yaitu 5G.
Menurut beberapa toko yang kami wawancarai, sebagian konsumen sudah menyadari hadirnya 5G. Oleh karena itu mereka juga terkadang menanyakan aspek dukungan 5G ketika mencari ponsel di PGC.
“Pelanggan ada aja yang nanya 5G,” kata Susi, pemilik SS Com.
Kendati demikian, bisa dibilang jumlahnya masih sedikit, bila dibandingkan dengan konsumen yang mencari HP 4G. Lagipula, penyebaran jaringan 5G di Indonesia belum merata.
Alih-alih 5G, konsumen lainnya lebih mementingkan spek lain seperti disebut di atas, termasuk soal RAM ponsel yang besar.
“Enggak, (konsumen) nyarinya yang walaupun 4G, RAM-nya gede. Dia mikirnya gitu. RAM sama kamera (yang ditanya),” kata promotor Poris Communication.
Pasar ponsel Indonesia masih lesu
Meski pandemi mereda bahkan aturan pembatasan aktivitas di Indonesia tak lagi diberlakukan, pasar smartphone Indonesia dilaporkan masih lesu pada kuartal I-2023.
Klaim itu didasarkan pada riset firma International Data Corporation (IDC) dalam laporan bertajuk “Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker” yang diterbitkan 31 Mei 2023.
Secara umum, pasar smartphone Indonesia kuartal I-2023 turun 11,9 persen dibanding kuartal yang sama tahun 2022 (year-on-year/YoY). Bila dibandingkan dengan kuartal IV-2022, pasar smartphone Indonesia juga turun sebesar 7,2 persen.
Total unit ponsel yang dikirimkan oleh semua vendor smartphone di pasar Indonesia pada kuartal I-2023 menjadi 7,9 juta unit, lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebanyak 8,5 juta unit.
Padahal di kuartal yang jatuh pada periode Januari-Maret itu diwarnai oleh bulan Ramadan.
Nah, biasanya pada bulan Ramadan, permintaan akan perangkat elektronik termasuk smartphone cukup kuat, seiring dengan turunnya tunjangan hari raya (THR).
Namun riset IDC menunjukkan bahwa momen Ramadan juga tak cukup mendongkrak pertumbuhan pasar smartphone Indonesia secara signifikan pada kuartal ini.
Menurut firma riset itu, penyebabnya adalah fokus konsumen pada barang lain selain perangkat elektronik seperti smartphone.
“Pasar Smartphone menunjukkan performa yang jauh lebih rendah daripada tahun lalu, walaupun bulan Ramadan datang lebih awal di tahun ini. Belanja konsumen terfokus pada pakaian, makanan, dan travel, bukan pada perangkat elektronik,” kata Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst IDC Indonesia dalam keterangan yang diterima KompasTekno.
Senada dengan IDC, firma riset Counterpoint Research juga menerbitkan laporan terkait pengiriman smartphone di Indonesia pada kuartal I-2023. Hanya saja, perhitungan persentasenya agak sedikit berbeda.
Menurut laporan Counterpoint, pengiriman smartphone di Indonesia pada kuartal tersebut turun 8,1 persen bila dibanding kuartal yang sama tahun 2022.
Alasannya adalah karena penurunan pengiriman smartphone kelas menengah dan kelas premium hingga 25,7 persen YoY. Adapun smartphone entry-level tumbuh 2 persen dibanding kuartal I-2022.
Terlepas dari penurunan pengiriman tahun ke tahun, analis Senior Counterpoint, Febriman Abdillah berkata bahwa momen Ramadan turut berkontribusi mengamankan pengiriman smartphone di Indonesia kuartal I-2023, khususnya untuk smartphone kelas menengah.
Dengan kata lain, penurunan pengiriman kuartal I-2023 kemungkinan lebih tajam bila tak digenjot bulan Ramadan.
“Perayaan Ramadan membantu mencegah penurunan lebih lanjut untuk smartphone kelas menengah. Peningkatan pengiriman HP kelas menengah juga didorong oleh model baru yang menyumbang 23,8 persen dari pengiriman HP kelas menengah kuartal I-2023,” kata Febriman, dikutip dari situs resmi Counterpoint.