redaksiharian.com – Jaringan internet di Ibu Kota Negara ( IKN ) Nusantara didorong cepat, dengan kekuatan 4G hingga 5G. Hal ini dijamin PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), yang berkomitmen membangun infrastruktur jaringan cepat di ibu kota pengganti DKI Jakarta tersebut.
Diketahui, sejak Juni 2023, perusahaan tersebut telah menempatkan 4 unit mobile BTS (MBTS) 4G yang tersebar di berbagai lokasi. Di antara lokasi tersebut adalah area proyek pembangunan di Istana Kepresidenan, Istana Wakil Presiden, dan sekitar mes pekerja.
Ironinya, rencana penajaman jaringan internet di IKN ini bertepatan dengan mengemukanya fakta, bahwa Indonesia berada di urutan terakhir terkait kecepatan internet se-Asia Tenggara. Informasi didapat berdasarkan laporan Speedtest Global Index pada Maret 2023.
Laporan itu menunjukkan rata-rata kecepatan internet mobile di Indonesia di angka 21,35 Mbps. Untuk cakupan Asia Tenggara, posisi Indonesia berada di urutan paling bawah untuk cakupan wilayah Asia Tenggara, dan menempati posisi ke-101 di seluruh dunia.
Kecepatan internet Indonesia kalah dari Laos (29,97 Mbps, peringkat ke-72 dunia) dan Kamboja (22,55 Mbps, peringkat ke-94 dunia). Saat ini, peringkat kecepatan internet tercepat di Asia Tenggara ditempati Brunei 78,09 Mbps (peringkat ke-20) Singapura 76,48 Mbps (ke-22), dan Malaysia 47,72 Mbps (45).
Kembali ke IKN , Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan bahwa perusahaannya juga sudah menyiapkan jaringan fiber optik. Nantinya daya sambung akan sampai ke jaringan backbone se- Kalimantan . Artinya, bukan hanya Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN , melainkan kecepatan internet akan menjalar ke satu pulau.
“Sejak pemerintah resmi menetapkan calon IKN di Kalimantan Timur, perusahaan secara bertahap terus menyiapkan pembangunan infrastruktur dan ekosistem jaringan di sekitar wilayah IKN ,” ucapnya, dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 9 Juni 2023.
Ia melanjutkan, PT XL Axiata saat ini tengah fokus pada penyediaan infrastruktur jaringan di aera pembangunan proyek supaya pihak-pihak yang sedang bertugas dapat saling berkomunikasi dengan optimal.
I Gede Darmayusa lantas mengungkit pengoperasian Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Batam-Serawak yang menghubungkan Malaysia-Indonesia melalui Entikong-Pontianak sejauh 120 km. Hal ini untuk memastikan suksesnya layanan telekomunikasi dan internet cepat di IKN .
Infrastruktur tersebut, jelasnya, bakal memperkuat dan otomatis mempercepat koneksi internet antara Batam, Sumatera, Kalimantan , serta Sulawesi dengan kualitas kinerja dan latency yang lebih tinggi. Sebagai informasi, Infrastruktur sudah dioperasikan mulai 1 Juni 2022 lalu.
Jaringan kabel optik ini turut menjadi alternatif gateway international yang baru bagi Indonesia menuju Kuching, Serawak, dan Hong Kong. Sekaligus, imbuhnya, jaringan tersebut menambah keragaman dan keandalan koneksi ke beberapa pop/hub di Asia. ***