redaksiharian.com – AN ditemukan tewas di dalam koper di hutan Raden Soerjo, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Mahasiswi Universitas Surabaya (UBAYA) itu dibunuh secara sadis oleh R (41) yang merupakan guru les musiknya.

Ibu AN, Ana Mariani, menceritakan awal mula perkenalan anaknya dengan R dan menyebut bahwa R memang pernah menjadi guru les musik korban.

R mengajar musik saat AN mengenyam pendidikan di bangku SMA. Ana menyebut, R ini adalah guru ekstra musik di SMA anaknya. AN juga pernah berada satu band dengan pelaku. AN bermain alat musik gitar.

“Dulu guru ekstra musik di SMA,” ujar Ana.

Menurut Ana, pelaku sudah berkeluarga. Ana hanya mengetahui informasi sebatas itu saja karena sang anak tidak pernah bercerita lebih jauh soal R.

“Saya tidak kenal dia, cuma sekadar tahu. Sudah berkeluarga, makannya saya tidak ada curiga,” kata Ana di Rumah Duka Adi Jasa Surabaya, dikutip pada Jumat, 9 Juni 2023.

Ana mengaku tidak mengetahui anaknya masih menjalin komunikasi dengan pelaku hingga kuliah. “Saya tidak tahu karena sejak keluar dari SMA saya tidak tahu,” ujar Ana.

Ana Mariani menceritakan, anaknya ketika itu berangkat menuju kampus sendirian dengan memakai mobil Misubishi Xpander milik kakaknya, pada Rabu, 3 Mei 2023. Setelah berpamitan, AN tidak kunjung pulang.

Awalnya, Ana Mariani tidak menaruh kecurigaan. Ia menyangka putrinya masih berada di kampus, mengerjakan tugas kuliah. Setelah dua hari tidak ada kabar, keluarga memutuskan untuk melaporkan ke polisi.

“Hilangnya tanggal 3 karena anak ini ndak kebiasaan enggak pamit kalau kemana-mana. Kegiatan kuliah, pulang ya tepat waktu. ‘Ma aku ada kuliah, ada ujian satu mata kuliah’, perkiraan saya sian sudah pulang tapi kok enggak pulang-pulang. Saya pikir masih ada tugas kelompok,” ujar Ana Mariani kepada wartawan di Rumah Duka Adi Jasa, Surabaya.

Setelah satu bulan pencarian, AN ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Berdasarkan informasi dari Polrestabes Surabaya, jasad AN ditemukan oleh petugas Taman Hutan Raya Raden Soerjo, Gajah Mungkur, pada Rabu, 7 Juni 2023.

Ambar, tante AN berharap pelaku dijatuhi hukuman setimpal atas perbuatannya yang tega menghabisi nyawa keponakannya. “Saya menginginkan dituntut seberat-beratnya,” ujarnya.

Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Pasma Royce mengatakan pelaku pembunuhan pernah menjadi guru les korban. “Guru les,” kata Pasma di Mapolrestabes Surabaya, dikutip dari Antara.

Pasma juga menyebut ketika ditemukan Rabu, 7 Juni jasad korban AN dalam kondisi utuh. “Iya kondisinya utuh,” ujarnya.***