redaksiharian.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi 4-6 (Cimalaka-Dawuan) sepanjang 29,3 km akan rampung pada pertengahan Juni 2023. Dengan begitu seluruh ruas tol tersebut dapat beroperasi seluruhnya sepanjang 62 km.

Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Triono Junoasmono mengatakan pembangunan Tol Cisumdawu seksi 4-6 sudah hampir selesai. Tinggal ada beberapa titik yang sedang proses finishing pada parapet dan aspalnya.

“Secara target kami harus selesaikan semua pada 15 Juni, tetapi secara fisik kami usahakan bisa selesai lebih cepat pada 12 Juni sehingga Tol Cisumdawu siap dioperasikan dan diresmikan secara keseluruhan pada bulan Juni ini,” kata Triono Junoasmono dalam keterangan tertulis, Jumat (9/6/2023).

Triono menyebut untuk pekerjaan landscaping atau penghijauan akan diselesaikan seiring dengan berjalannya operasional Tol Cisumdawu. “Sesuai arahan Menteri (PUPR Basuki Hadimuljono), kami akan menambahkan penghijauan di lereng dan bahu jalan. Landscaping sudah mulai kami lakukan di Seksi 4, nanti akan kami replikasikan di seksi lainnya,” ujarnya.

Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan biaya konstruksi Rp 5,5 triliun. Dari keenam seksi, seksi 1-2 dikerjakan oleh pemerintah melalui APBN sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Sementara Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Saat ini ruas Tol Cisumdawu telah beroperasi Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan (11,45 Km) sejak Januari 2022. Diikuti Seksi 2 Pamulihan-Sumedang (17,05 Km) dan Seksi 3 Sumedang-Cimalaka (4,05 Km) yang beroperasi sejak Desember 2022 guna mendukung kelancaran lalu lintas selama Nataru 2022/2023.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat Brawijaya mengatakan, pada pembangunan Tol Cisumdawu diterapkan teknologi khusus yakni teknologi geofoam EPS yang diterapkan pada pembangunan Seksi 5A di Desa Cipamekar, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.

“Pada Seksi 5A terdapat bagian tanah yang labil dan berair sehingga tidak bisa ditangani dengan timbunan tanah biasa. Kalau memakai timbunan biasa, bebannya menjadi terlalu berat sehingga rawan longsor. Kelebihan utama geofoam adalah bebannya yang ringan, sehingga kita gunakan untuk mengurangi risiko longsor,” kata Brawijaya.