redaksiharian.com – UU Ruzhanul Ulum mengatakan akan mengumpulkan ratusan kiai di Gedung Sate, Kota Bandung menyikapi polemik Ponpes Al-Zaytun.
Dikatakan Uu, pertemuan itu rencananya bakal dilaksanakan pada Senin 19 Juni 2023, untuk menyikapi dugaan isu penyimpangan yang diajarkan di Pondok Pesantren pimpinan Panji Gumilang.
“Pak Gubernur tadi malam memerintahkan kepada saya untuk merespons apa yang terjadi hari ini, tentang Al-Zaytun,” ujar Uu, dalam video yang diterima Tribun, Sabtu (17/6/2023).
Saat ini, kata Uu, Pemerintah Provinsi belum dapat membuat keputusan apapun terkait Al-Zaytun, sebelum ada musyawarah dengan pihak ulama dan pimpinan Al-Zaytun.
“Saya berada di dalam keadaan yang belum bisa membuat keputusan pemerintah Provinsi, sebelum ada gerakan permusyawaratan yang akan dilaksanakan pada Senin nanti,” katanya.
Dalam pertemuan nanti, Uu bakal mengajak ratusan ulama dari organisasi masyarakat (Ormas) keagamaan, pimpinan pondok pesantren hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Jadi, minimal saya akan mengundang 300 kiai di situ ada ormas islam, kemenag, MUI dan pimpinan pondok pesantren, karena tidak semua pimpinan pondok pesantren masuk MUI atau ormas,” ucapnya.
Uu pun meminta kepada masyarakat agar bersabar dan tidak melakukan pengerahan masa ke Pondok Pesantren Al-Zaytun.
“Jadi, hentikan gerakan itu, percayakan kepada pemerintah, Insya Allah Pemerintah akan sebijaksana mungkin sesuai dengan norma yang ada,” katanya.
“Tolong jangan main hakim sendiri, tunggu pemerintah, karena kami tidak akan pernah diam,” tambanya.