redaksiharian.com – Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) tiada habisnya. Belakangan kondisi geopolitik antara kedua negara kembali memanas pasca ada balon misterius China yang diduga mata-mata masuk ke wilayah AS.

Di sektor teknologi, adu blokir layanan internet hingga komponen elektronik pun makin kencang. Terbaru, China memblokir produk chip dari raksasa AS Micron Technology. Berikut kronologi lengkapnya, dirangkum CNBC Indonesia, Sabtu (17/6/2023).

AS lebih dulu membatasi pergerakan industri semikonduktor China. Bahkan, AS berhasil meyakinkan Belanda dan Jepang untuk melakukan hal serupa.

Axios melaporkan AS memiliki kesepakatan dengan Belanda dan Jepang untuk membatasi penjualan komponen pembuatan chip ke China. Laporan tersebut berasal dari Center for Strategic and International.

Langkah tersebut bakal membuat China menemui jalan buntu. Pasalnya, Jepang dan Belanda mengendalikan pasar untuk litografi, alat untuk membuat chip.

Selanjutnya, berdasarkan rekomendasi dari lembaga intelijen pemerintah, otoritas China memutuskan memblokir chip Micron Technology yang merupakan raksasa asal AS.

Tahun lalu, Micron mengantongi 11% dari total pendapatannya dari China. Angka itu setara dengan US$ 30,8 miliar. Adapun portofolio produk mereka mencakup DRAM, memori flash NAND, dan SSD.

Beberapa klien besar Micron di China adalah Lenovo, Xiaomi, Inspur Electronics Information, ZTE, Coolpad, China Electronics Corp, dan Oppo.