redaksiharian.com – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menjelaskan pentingnya pemberian air susu ibu ( ASI ) eksklusif kepada anak. Sebab, pemberian ASI eksklusif dapat mencegah anak mengalami stunting .

“Salah satu penyebab stunting adalah karena dia kurang asupan, ASI kurang bagus dan kurang cukup,” kata Hasto Wardoyo sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Kamis, 15 Juni 2023.

Hasto menganjurkan agar para ibu harus memberikan ASI kepada anak sesuai kebutuhan. Terutama, kata dia, selama 1.000 hari pertama bayi setelah anak lahir. Hal itu bertujuan supaya anak terpenuhi nutrisinya pada masa pertumbuhan.

Hasto menjelaskan, pemberian ASI yang tidak sesuai kebutuhan dapat membuat anak terkena stunting . Selain itu, lanjut dia, stunting juga bisa disebabkan faktor lain, yaitu pola asuh anak yang tidak baik, asupan anak yang tidak baik hingga anak yang sering sakit.

Menurutnya, asupan anak yang baik terdapat pada makanan yang memilki kecukupan protein hewani. Misalnya dari ikan, udang, telur, dan lain sebagainya.

Permasalahan stunting menjadi fokus perhatian dari pemerintah. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat kesal karena anggaran untuk penurunan angka stunting tidak digunakan secara optimal.

Jokowi kesal bukan tanpa alasan, karena dari total anggaran Rp10 miliar hanya sebanyak Rp 2 miliar yang dimanfaatkan untuk program stunting . Sedangkan Rp8 miliar lainnya justru digunakan untuk kepentingan perjalanan dinas hingga rapat.

Lalu apa itu stunting yang menjadi fokus perhatian pemerintah, kemudian faktor apa saja yang menjadi penyebab anak mengalami stunting .

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak. Stunting diakibatkan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Anak yang terkena stunting , tinggi badannya lebih rendah dibandingkan anak-anak normal seusianya.

Akan tetapi, yang perlu diingat adalah anak pendek belum tentu terkena stunting tetapi anak yang mengalami stunting pasti berperawakan pendek.

Kendati demkian tidak semua balita pendek itu stunting , sehingga perlu dibedakan oleh dokter anak, tetapi anak yang stunting pasti pendek.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya stunting pada anak, antara lain:

– Kurangnya Asupan Gizi pada Ibu Selama Hamil.- Kebutuhan Nutrisi Anak Tidak Tercukupi- Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemenuhan gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan.- Kurangnya persediaan air bersih dan sanitasi.- Berat badan ibu tidak naik selama hamil atau kenaikan berat badan ibu kurang dari nilai ideal.- Terbatasnya akses pelayanan kesehatan.- Anak menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi.

Berikut beberapa tips mencegah stunting :

– Mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun- Saat Masa Kehamilan dianjurkan rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter.- Penuhi asupan nutrisi yang baik selama masa kehamilan. Ibu hamil bisa mengkonsumsi makanan sehat dan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium.- Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan.- Terapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Sesaat setelah bayi lahir, segera lakukan IMD agar berhasil menjalankan ASI Eksklusif.- Anak harus mendapatkan imunisasi lengkap.- Menerapkan gaya hidup bersih dan sehat seperti rajin mencuci tangan sebelum makan, minum air yang telah dipastikan kebersihannya, buang air besar di jamban, dan memastikan sanitasi sehat.

Itulah penjelasan mengenai stunting dan beberapa faktor penyebabnya.***