redaksiharian.com – Instagram meluncurkan fitur Channel secara global, setelah mengumumkannya beberapa waktu lalu. Dengan begitu, seluruh pengguna Instagram, termasuk di Indonesia, sudah bisa menjajal fitur Channel.
Peluncuran fitur ini menjadi salah satu berita teknologi terpopuler di KompasTekno. Berita teknologi populer lainnya adalah soal karyawan Google yang “protes halus” terkait kebijakan kerja dari kantor (work from home). Karyawan membuat meme untuk memprotes kebijakan WFO tersebut.
Selain dua berita di atas, artikel lain soal bisnis e-commerce di Indonesia yang tembus Rp 773 triliun, juga menjadi berita terpopuler. Capaian itu menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang pendapatan bisnis e-commerce tertinggi di Asia Tenggara.
Selengkapnya, berikut rangkuman berita teknologi terpopuler di KompasTekno.
Fitur Instagram Channel sudah bisa dicoba di Indonesia
Fitur Broadcast Channel (saluran) di Instagram akhirnya diluncurkan ke semua pengguna secara global, termasuk di Indonesia. Fitur Channel pertama kali diperkenalkan Instagram pada Februari lalu.
Fitur ini memungkinkan kreator untuk membagikan pesan satu arah atau pesan broadcast ke penggemar atau pengikutnya.
Cara kerja fitur Instagram Channel semacam Community di WhatsApp. Jadi, hanya kreator yang bisa mengirimkan pesan. Adapun pesan yang dikirimkan bisa dalam bentuk teks, gambar, jajak pendapat (polling), reactions dan lain sebagainya.
Cara kerja selengkapnya bisa disimak di artikel ” “.
Daftar negara yang blokir TikTok tambah panjang
Media sosial besutan Bytedance, TikTok tengah digempur dengan pemblokiran di sejumlah negara besar. Bahkan, kini jumlah negara yang memblokir TikTok semakin banyak.
Menurut catatan KompasTekno, saat ini setidaknya ada 10 negara yang memblokir TikTok, baik sebagian atau total. Mulai dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Afghanistan, dan Iran. Jepang juga dilaporkan tengah mengambil ancang-ancang untuk memblokir TikTok.
Alasan pemblokiran TikTok cukup beragam seperti isu keamanan nasional, konten tidak senonoh, misinformasi, hingga melanggar hukum agama di suatu negara.
Daftar selengkapnya bisa disimak di artikel ” “.
Dipaksa WFO, karyawan Google “nyinyir” pakai meme
Google menerapkan kebijakan WFO bagi karyawannya setelah pandemi Covid-19 berangsur-angsur pulih. Bahkan, Google menjadikan “kehadiran langsung” sebagai bagian dari peninjauan kerja karyawannya.
Menanggapi aturan tersebut, sejumlah karyawan resah. Kekhawatiran utama yang dialami pegawai Google adalah aturan bekerja di kantor membuat mereka tidak dapat menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan dengan baik.
Karyawan yang resah dan tidak setuju pun melontarkan “protes halus”. Protes itu disampaikan dalam meme yang dibagikan sebagai lelucon untuk internal karyawan.
Salah satu unggahan meme yang paling populer berbunyi seperti ini: “Jika Anda tidak bisa menghadiri kantor hari ini, orangtua harus memberi surat izin tidak hadir”.
Selengkapnya bisa disimak di artikel ” “,
Google rilis fitur “Help Me Write”, bisa suruh AI untuk tulis e-mail
Google mulai menggulirkan fitur “Help Me Write” untuk Gmail di Android dan iOS. Seperti namanya, fitur ini bisa membantu pengguna menuliskan e-mail, dengan memanfaatkan kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI).
Fitur itu awalnya diumumkan perusahaan di ajang konferensi pengembang tahunan atau disebut Google I/O pada akhir Mei lalu. Sekarang, fitur “Help Me Write” tersedia untuk pengguna yang tergabung dalam program Workspace Lab.
Program ini semacam wadah uji coba bagi pengguna yang ingin menjajal lebih dulu fitur-fitur baru Google Workspace, sebelum akhirnya dirilis secara luas ke publik. Nah, bila Anda termasuk pengguna yang ikut Workspace Lab, Anda akan menemukan tombol “Help Me Write” di pojok kanan bawah kolom e-mail di Gmail.
Tombolnya memiliki ikon pensil dengan kelir hijau. Tutorial selengkapnya bisa disimak di artikel “
Pendapatan bisnis e-commerce tertinggi di Asia Tenggara
Firma riset dan venture builder Momentum Works yang berbasis di Singapura merilis laporan bertajuk “Ecommerce in Southeast Asia 2023” baru-baru ini.
Laporan ini mengungkap pendapatan dari bisnis e-commerce di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dalam laporan tersebut, pendapatan bisnis e-commerce di Indonesia dilaporkan tembus 51,9 miliar dollar AS atau kira-kira Rp 773,7 triliun pada 2022.
Pendapatan tersebut disebut juga Gross Merchandise Value (GMV) atau akumulasi nilai pembelian dari masyarakat Indonesia lewat marketplace yang ada.
Menurut laporan Momentum Works, Indonesia memiliki total GMV e-commerce yang paling tinggi dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya.
Laporan selengkapnya bisa disimak di artikel ” “.