redaksiharian.com – Intel mulai memasuki pasar kartu pengolah grafis ( GPU ) eksternal alias diskret untuk segmen desktop pada 2022 lalu.
Langkah Intel ini diawali dengan pengenalan Intel Arc A-Series , deretan GPU diskret yang siap untuk menantang dominasi Nvidia dan AMD yang sudah “bermain” di pasar GPU sejak lama.
Terkait kompetisi, Intel saat ini memiliki strategi supaya jajaran GPU diskret mereka ini bisa bersaing di pasar global, terutama di pasar Indonesia.
Managing Director Sales, Marketing & Communications Group Intel Southeast Asia and ANZ, Simon Chan, menyebut bahwa salah satu cara supaya GPU mereka dikenal di pasar adalah dengan memperbanyak kemitraan dengan para distributor.
Saat ini, Simon menjelaskan bahwa Intel sudah bekerja sama dengan para mitra di Indonesia untuk menawarkan produk-produk GPU Intel Arc A-Series.
Simon tak menyebut GPU Intel Arc A-Series mana saja yang sudah tersedia di Indonesia. Namun, ia mengatakan bahwa Intel Arc A750 Series memang sudah bisa dibeli di Tanah Air.
Pantauan KompasTekno di beberapa toko laptop dan hardware komputer resmi (Official Store) di sejumlah marketplace Jumat (16/6/2023), beberapa toko menjual Intel Arc A750 dengan harga kisaran Rp 4 juta.
Selain Arc A750, sejumlah toko juga menjual dua kartu grafis Intel Arc lainnya, yaitu Arc A380 dengan harga kisaran Rp 2 jutaan, serta Arc A770 dengan kisaran harga Rp 5 jutaan.
“Kami juga telah bekerja sama dengan para perancang GPU, produsen laptop dan PC, dan berbagai mitra lainnya untuk menghadirkan komponen GPU Arc Series ke dalam portofolio produk mereka di Indonesia,” ujar Simon di sela peluncuran prosesor Intel Core Generasi ke-13 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).
Terus kembangkan GPU Intel Arc
Di luar kemitraan, Client Business Head Intel Southeast Asia and ANZ, Dino Strkljevic mengatakan bahwa strategi lain yang disiapkan mereka adalah terus mengembangkan kemampuan GPU Intel Arc Series.
Salah satu yang saat ini tengah digodok adalah menghadirkan teknologi yang bisa membuat animasi dalam game lebih mulus dan lebih tajam, alias Xe Super Sampling (XeSS), ke lebih banyak game.
Sederhananya, teknologi XeSS ini mirip Deep Learning Super Sampling (DLSS) milik Nvidia dan FidelityFX Super Resolution (FSR) milik AMD yang bisa meningkatkan kualitas gambar di dalam game secara signifikan.
“Pada saat peluncuran (2022), XeSS hanya mendukung 10 game, namun saat ini sudah mendukung lebih dari 50 game, dan ini mungkin akan bertambah lagi,” jelas Dino.
Di samping teknologi GPU Intel Arc Series, Dino juga menyebutkan bahwa strategi Intel lainnya untuk tetap “hidup” dan bisa bersaing di pasar adalah terus mengembangkan teknologi atau model GPU terbaru di masa depan.
Kabarnya, Intel akan memiliki beberapa GPU baru yang memiliki nama model “Battlemage”, “Celestial”, “Druid”, dan lain sebagainya.
Beberapa kartu grafis ini konon memiliki sejumlah keunggulan, seperti Battlemage yang dikabarkan bakal memiliki jumlah Xe Cores 64 unit (saat ini terbanyak hanya 32 unit), hingga Celestial yang kabarnya bakal difabrikasi menggunakan teknologi 3 nm.
“Strategi kami lainnya adalah kami akan terus berkomitmen untuk mengembangkan model GPU baru dari Intel Arc Series,” tutur Dino.
“Saat ini, tim kami sedang bekerja keras mengembangkan aneka GPU dengan kode nama Battlemage, Celestial, hingga Druid. Dengan begitu, kami memiliki banyak model GPU yang relevan dengan pasar GPU, baik itu di saat ini maupun masa depan,” pungkas Dino.