redaksiharian.com – Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kemenkominfo) memastikan proyek satelit berikutnya yaitu Hot Backup Satellite (HBS) meluncur tepat waktu di akhir 2023.

Proyeksi tersebut masih berjalan sesuai dengan linimasa yang direncanakan usai BAKTI Kemenkominfo meluncurkan SATRIA-1 pada 18 Juni 2023 mendatang di AS.

“Saat ini kurang lebih sudah 85 progres untuk fisik satelitnya, dan rencananya tetap berjalan sesuai dengan target di Oktober 2023 bisa meluncur,” kata Kepala Divisi Satelit BAKTI Kemenkominfo Sri Sanggrama Aradea di Orlando, Florida, AS, Kamis waktu setempat.

Adapun HBS yang masih dalam tahapan pembangunan konstruksi tersebut dikerjakan oleh Perusahaan penerbangan Boeing di Los Angeles, Amerika Serikat.

HBS dalam peta jalan satelit milik Indonesia dirancang sebagai satelit cadangan untuk mengantisipasi apabila terjadi anomali pada SATRIA-1.

Nantinya Hot Backup Sattelite akan memiliki kapasitas sebesar 80 Gbps dan disiapkan mengorbit di 113 Bujur Timur (BT).

“Mungkin ini nanti bisa beroperasi di awal tahun. Ini juga akan menambah kapasitas satelit usai SATRIA-1 tentunya, kalau dua-duanya meluncur maka totalnya menjadi 230 Gbps,” ungkap Aradea.

Proyek HBS telah disiapkan sejak 19 Oktober 2021 oleh BAKTI Kemenkominfo dan mempercayakan Kemitraan Nusantara Jaya untuk mewujudkan proyek tersebut.

Sama seperti SATRIA-1, HBS akan diluncurkan di fasilitas perusahaan antariksa SpaceX milik Elon Musk dengan menggunakan roket Falcon-9.

HBS memilik tujuh stasiun bumi yang tersebar di Indonesia di antaranya Banda Aceh, Bengkulu, Cikarang, Gresik, Banjarmasin, Tarakan, dan Kupang.

Jaringan internet yang dihasilkan HBS diproyeksikan dapat dirasakan oleh 3700 layanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, 3000 pos layanan keamanan TNI dan Polri untuk mendukung administrasi, hingga 47.900 kantor pemerintah di tingkat desa, kelurahan, serta kecamatan.