redaksiharian.comJakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten teknologi yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali bergairah pada perdagangan sesi I Jumat (9/6/2023), setelah pada penutupan perdagangan kemarin sempat melesat hingga lebih dari 7%.

Per pukul 09:44 WIB, saham GOTO terpantau melesat 4% ke posisi Rp 130/saham. Pada perdagangan sesi I hari ini, saham GOTO diperdagangkan di kisaran harga Rp 125 – Rp 130 per saham.

Sekitar 44 menit setelah pembukaan perdagangan sesi I hari ini, saham GOTO sudah ditransaksikan sebanyak 17.835 kali dengan volume sebesar 2,69 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 343,97 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 152,78 triliun.

Hingga pukul 09:37 WIB, di order bid atau beli, terdapat 877.548 lot antrian di harga Rp 129/saham atau sekitar Rp 11,32 miliar. Sedangkan antrian beli terbanyak berada di harga Rp 120/saham yang mencapai 2,2 juta lembar saham atau sekitar Rp 26,4 miliar.

Sementara di order offer atau jual, terdapat 8,2 juta lot antrian di harga Rp 130/saham atau sekitar Rp 106,4 miliar, sekaligus menjadi antrian jual terbanyak di saham GOTO pada sesi I hari ini.

Kembali melesatnya saham GOTO pada hari ini terjadi setelah Patrick Walujo ‘turun gunung’ menjabat sebagai CEO GOTO.

Patrick Walujo, pendiri dan bos perusahaan modal swasta (PE) terkemuka di Asia Tenggara yakni Northstar diangkat menjadi direktur utama (dirut) perusahaan pada Kamis kemarin.

Patrick nantinya akan ditemani oleh Thomas Husted yang akan duduk di kursi wakil presiden direktur sekaligus COO GOTO. Dia sebelumnya merupakan CFO Gojek.

Sebagai informasi, sebelumnya Patrick sempat diusulkan GOTO sebagai komisaris bersama dengan eks Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo.

Patrick Walujo akan menggantikan Andre Soelistyo yang kini jabatannya digeser menjadi komisaris perusahaan. Andre sendiri sebelum bergabung dengan GOTO diketahui pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Northstar Group dari 2008 hingga tahun 2016.

Northstar yang berkantor pusat di Singapura merupakan salah satu investor awal di Gojek sebelum perusahaan tersebut akhirnya menjadi unicorn (valuasi US$ 1 miliar), decacorn (valuasi US$ 10 miliar) dan merger dengan raksasa startup e-commerce Tokopedia.

Grup Northstar telah menginvestasikan lebih dari US$ 3,3 miliar (Rp 50 triliun) dengan rekan investornya di kawasan Asia Tenggara. Grup Northstar mengelola dana dari berbagai investor termasuk dana abadi (Sovereign Wealth Fund/SWF), dana pensiun, kantor keluarga, dan investor institusional lainnya.

Investasi Northstar di Indonesia membentang dari perusahaan rintisan hingga perusahaan publik ternama lintas sektor. Selain Gojek (sekarang GOTO), Northstar juga berinvestasi di eFishery, Greenfield, BFI Finance hingga Bank BTPN.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.