RedaksiHarian – Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) memanggil para atlet untuk mengikuti Seleksi Nasional (Seleknas) SEA Games Kamboja 2023 yang dimulai Rabu.
Wakil Ketua Bidang Atlet dan Prestasi PB ESI Yohannes P Siagian mengatakan para atlet telah menjalani psikotes yang menjadi bagian dari program seleknas.
“Seleknas mulai hari ini, sudah psikotes, ada medical check up, tes fisik, kemudian tahap seleksi awal, mereka akan ada program dari pelatihnya yang menentukan siapa-siapa saja dari seleknas yang masuk ke pelatnas akhir bulan ini,” ujar Yohannes saat dihubingi Antara di Jakarta.
Yohannes, yang merupakan Kepala Pelatih Tim Nasional Esport Indonesia, mengungkapkan proses seleknas sejatinya telah berjalan sejak November. Saat itu, Badan Timnas mengumpulkan data dan informasi para pelatih dan atlet yang berpotensi.
Tahapan selanjutnya menentukan daftar calon pelatih, dan memanggil dua hingga tiga calon pelatih untuk setiap nomor game. Mereka diundang untuk presentasi dan tanya jawab dengan ketua, manager dan tim kepelatihan hingga terpilih pelatih untuk tiap game.
Setelah itu, data para atlet diserahkan kepada pelatih terpilih untuk didiskusikan bersama.
“Para atlet yang dipanggil merupakan rekomendasi pelatih, plus dapat dari data-data yang kita punya, dan input dari berbagai pihak yang menguasai cabangnya,” kata Yohannes.
Yohannes mengatakan para atlet yang lolos seleknas, selanjutnya akan mengikuti pelatnas yang di dalamnya akan kembali dilakukan seleksi untuk menentukan siapa yang akan diberangkatkan ke Kamboja.
“Di seleknas ini kita akan turunkan 120 atau 130 persen atlet yang berangkat, jadi yang berangkat 7 mungkin kita bawa 10 yang di pelatnas,” ujar Yohannes.
“Itu dalam waktu seminggu ke depan sudah terpilih yang masuk pelatnas, dalam dua minggu berikutnya disaring lagi final yang berangkat ke Kamboja.”
Pelaksanaan pelatnas esport untuk SEA Games Kamboja akan dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan jadwal liga untuk beberapa nomor game yang sedang bergulir.
“Bagaimanapun juga kita harus bisa mempertimbangkan keadaan liga juga, kita mesti sebisa mungkin bekerjasama dengan mereka,” kata Yohannes.
“Dan, kebetulan memang game-game yang dipertandingkan di Kamboja ini dari publisher dan penyelenggara liga semua sangat kooperatif dan bekerjasama. Jadi, kita sudah menentukan beberapa titik temu supaya liga bisa jalan, atlet juga bisa main liga tapi juga bisa di pelatnas dan membela negara,” imbuhnya.