redaksiharian.com – Tim Indonesia harus puas meraih medali perak setelah kalah adu penalti melawan Malaysia di laga final cabang olahraga sepak bola Celebral Palsy (CP) di Olympic National Stadium, Phnom Penh, Kamis (8/6) malam.
Indonesia kalah 2-3 dalam adu penalti setelah bermain imbang 1-1 hingga waktu penuh dan tambahan waktu 2×10 menit.
Malaysia unggul terlebih dahulu saat babak kedua baru berjalan satu menit atau pada menit ke-31 lewat tendangan Mohamad Sobri Ghazali di depan gawang setelah menerima umpan terobosan.
Tertinggal 0-1 membuat Indonesia tampil lebih agresif demi mencetak gol penyeimbang. Namun, sejumlah peluang dari Yahya Hernanda, Yahya Muhaimi, dan Cahyana masih belum membuahkan gol, bahkan beberapa kali membentur tiang.
Usaha Indonesia berbuah gol penyeimbang pada menit ke-60 berkat tendangan Diky Hendrawan di kotak penalti setelah menyambar bola rebound.
Setelah itu, Indonesia mencoba untuk mencetak gol kemenangan di sisa waktu. Namun, upaya tim Merah Putih belum bisa menjebol gawang lawan yang dikawal Noor Muhammad Ariff.
Tidak ada gol yang tercipta hingga waktu penuh berakhir. Pertandingan pun harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Kedua tim juga gagal mencetak gol saat perpanjangan waktu 2×10 menit sehingga pemenang pertandingan harus ditentukan lewat adu penalti.
Tiga penendang Malaysia Mohamad Sobri, Muhammad Uthman Surur, dan Ahmad Farihan Mohamed menjalankan tugasnya dengan baik. Sementara itu, tendangan penalti Yayan Hernanda bisa dibaca Noor Muhammad.
Indonesia pun kalah adu penalti 2-3 dari Malaysia dan harus puas membawa pulang medali perak di ASEAN Para Games 2023 Kamboja.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjoyang menyaksikan laga secara langsung mengapresiasi perjuangan tim Indonesia di atas lapangan hingga akhir pertandingan.
“Performa tim Indonesia sangat baik, walaupun kita tidak beruntung untuk menang,” kata Dito.
“Saya sangat mengapresiasi dan bahagia melihat perjuangan sahabat-sahabat kita ini.”
Selepas pertandingan, kapten tim Yahya Hernanda menyampaikan permintaan maafkepada masyarakat Indonesia karena gagal mempersembahkan medali emas.
“Terima kasih untuk masyarakat Indonesia, untuk semua yang sudah mendukung tim Indonesia berlaga hari ini, tetapi mohon maaf kami belum bisa meraih medali emas padahal kami sudah berusaha semaksimal mungkin,” kata Yahya.
Meski begitu, Yahya berjanji untuk merebut medali emas di ASEAN Para Games selanjutnya yang akan digelar di Thailand pada 2026.
Sementara itu, pelatih tim Anshar mengatakan timnya terlalu terburu-buru saat melancarkan serangan sehingga banyak peluang yang gagal menemui sasaran.
“Anak-anak tadi main terlalu buru-buru saat melihat target di depan gawang. Saya minta main lebar lapangan dan muncul bertahap, tetapi mereka lupa,” kata Anshar.