redaksiharian.com – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah untuk menambah subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar pada tahun 2024
“Pemulihan ekonomi pascapandemi baru mulai bergerak dan ekonomi masyarakat belum berjalan normal. Karena itu masyarakat masih membutuhkan dukungan pemerintah berupa subsidi harga-harga kebutuhan energi,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan outlook penyerapan solar tahun 2023, diperkirakan konsumsi BBM jenis solar akan mengalami kenaikan dari 17 juta kiloliter menjadi 18,35 juta kiloliter. Hal itu terjadi karena aktivitas ekonomi masyarakat mulai bergerak pascapandemi COVID-19 yang terjadi hingga tiga tahun.
Mulyanto meminta pemerintah menyesuaikan besaran subsidi BBM jenis solar untuk tahun anggaran 2023 dan tahun 2024. Tujuannya agar harga dan ketersediaan solar stabil sehingga aktivitas ekonomi masyarakat yang mulai bergerak ini dapat terus berkembang.
Ia mengatakan sebagian besar konsumsi solar untuk keperluan distribusi barang dan jasa transportasi sehingga bila harga solar stabil akan membuat harga barang lebih terjangkau karena biaya distribusi tidak terlampau besar.
“Pemerintah dapat menjaga besaran subsidi solar agar tetap aman. Jangan sampai alokasi subsidi solar ini berkurang atau dialihkan untuk keperluan lain yang tidak penting,” katanya.
Sebelumnya diketahui Pertamina maupun Kementerian ESDM memprediksi outlook penyerapan solar tahun 2023 sebesar 18,35 juta kiloliter. Artinya perlu ada penambahan kuota sebesar 1,35 juta kiloliter agar kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun 2023 tercukupi.
“Ini kan logis saja, karena mobilitas masyarakat di tahun 2024 makin meningkat seiring pemulihan menyeluruh pandemi COVID-19. Karenanya kuota solar bersubsidi tahun 2024 perlu lebih tinggi atau paling tidak sama dengan tahun 2023,” harapnya.