redaksiharian.com – Seorang jenderal militer Rusia yang tewas dalam serangan rudal Ukraina di Zaporizhzhia dikenal sebagai perwira tinggi militer yang memiliki banyak pengalaman. Mayor Jenderal Sergei Goryachev yang berusia 52 tahun ini telah memimpin pasukan Rusia dalam berbagai perang dan misi di luar negeri.

Seperti dilansir Al Jazeera dan The Telegraph, Rabu (14/6/2023), Goryachev merupakan seorang perwira Angkatan Udara Rusia, yang bergabung dalam perang di Ukraina sebagai komandan brigade tank ke-5 Rusia sebelum dia dipromosikan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Gabungan ke-35.

Dia memiliki karier militer yang panjang, dengan pernah menjabat sebagai kepala operasi penjaga perdamaian di Transnistria, wilayah pro-Rusia di Moldova, selama lima tahun dan menjadi kepala pangkalan militer Rusia di Tajikistan, dekat perbatasan Afghanistan.

Goryachev, menurut laporan Reuters, juga pernah memimpin pasukan militer Rusia bertempur dalam perang Chechnya kedua, tahun 1999-2009 lalu, dan menjaga perbatasan Rusia dengan China.

Para aktivis Ukraina memasukkan Goryachev dalam daftar hitam atau blacklist jauh sebelum invasi Rusia , atas dugaan perannya dalam memimpin pasukan militer Rusia dalam operasi rahasia di wilayah Ukraina bagian timur tahun 2014-2017 lalu.

Goryachev dilaporkan tewas pada Senin (12/6) waktu setempat, akibat ledakan yang terjadi di luar kota Volnovakha, yang berjarak 40 kilometer dari garis depan pertempuran di Ukraina. Goryachev menjadi sosok jenderal militer pertama Rusia yang tewas dalam pertempuran di Ukraina sejak Juni tahun lalu.

Kematian Goryachev terjadi saat pasukan Kiev melancarkan serangan balasan untuk merebut wilayahnya yang diduduki pasukan Moskow. Sejumlah blogger militer Rusia menduga Goryachev tewas akibat hantaman rudal jarak jauh Storm Shadow, yang mampu menghancurkan bunker, yang dipasok Inggris kepada Ukraina.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga ‘Rudal Rusia Hantam Kampung Halaman Zelensky, 10 Orang Tewas’:

Seorang blogger militer pro-Moskow bernama Yury Kotyonok menyampaikan ucapan belasungkawa atas kematian Goryachev pada Selasa (13/6) waktu setempat.

“Perang merenggut yang terbaik dari kita,” tulis Kotyonok dalam postingan kepada 500.000 pengikut pada blog-nya.

“Militer telah kehilangan salah satu pemimpin militer terbaik dan paling efisien yang dielu-elukan sebagai seorang profesional yang luar biasa dan seorang pria pemberani,” sebutnya.

Beberapa blogger militer Ukraina yang anonim juga melaporkan kematian Goryachev pada Senin (12/6) malam. Namun Kementerian Pertahanan Rusia belum mengonfirmasi secara resmi laporan-laporan itu.

Sementara Institut Studi Perang (ISW), forum think-tank berbasis di Amerika, turut mencatat kematian Goryachev di Zaporizhzhia, Ukraina, dan menyebut kematiannya menunjukkan ‘beberapa pejabat komandan militer senior Rusia terus beroperasi di dekat garis depan pertempuran dan terekspose pada serangan Ukraina yang akurat’.