redaksiharian.com – Pada Juli 2022 lalu, Uni Eropa (UE) mendesak Apple untuk mengizinkan adanya toko aplikasi pihak ketiga di iPhone . Praktik ini umumnya dikenal dengan sebutan sideload .
Desakan dari pihak UE pun mendorong Apple mengembangkan fitur sideload untuk iPhone. Akan tetapi, saat memperkenalkan iOS 17 untuk iPhone di ajang Worldwide Developers Conference (WWDC) 2023, sistem operasi tersebut dilaporkan masih belum dapat dipakai untuk sideload.
Sideloading merupakan fitur yang memungkinkan pengguna mengunduh (download) aplikasi secara mandiri di luar toko aplikasi resmi bawaan, seperti Apple Store atau Google PlayStore. Mengingat Apple memiliki sistem keamanan yang ketat, fitur tersebut pun absen di iPhone.
Menanggapi respons tersebut, Senior Vide President Software, Craig Federighi dalam acara John Gruber’s Talk Show menyatakan perusahaan ingin memastikan bahwa mereka melakukan keputusan yang terbaik untuk pelanggan dan tengah bekerja bersama Uni Eropa.
“Kami ingin memastikan bahwa apa yang kami lakukan adalah hal yang terbaik bagi pelanggan kami. Kami sedang bekerja sama dengan Uni Eropa untuk mendiskusikan terkait penyesuaian (yang ada),” ujar Craig.
Kendati tidak secara gamblang menyoroti fitur sideload di IOS 17, Craig menekankan Apple tengah bekerja sama untuk memenuhi kebijakan Uni Eropa. Beberapa pihak pun meyakini kuat bahwa diskusi tersebut berkaitan dengan perizinan toko aplikasi pihak ketiga di iPhone.
Seperti yang diketahui, iOS 17 versi beta sudah digelontorkan dan bisa dijajal oleh sejumlah pengguna. Pengguna yang berkesempatan mencoba fitur baru iOS 17 melaporkan bahwa sistem operasi tersebut masih belum mendukung sideload.
Rumor sideload di iOS
Pada 2022 lalu, jurnalis teknologi Bloomberg, Mark Gurman mengungkapkan bahwa proyek fitur sideloading di iOS akan dikembangkan oleh insinyur software Apple, Andreas Wendker.
Andreas bakal melaporkan segala macam bentuk kemajuan dari fitur tersebut langsung ke Craig, Jeff Robbin selaku ketua Service Manager Apple, dan Vice President of Serivice Apple, Eddy Cue.
Namun, tampaknya pengembangan proyek ini bukanlah suatu yang mudah. Dikutip KompasTekno dari 9to5Mac, Kamis (15/6/2023), sistem Apple konon akan tetap memberlakukan persyaratan keamanan untuk aplikasi yang didistribusikan di luar Apple.
Kebijakan tersebut sama seperti yang diterapkan Apple ke perangkat Mac. Apabila di masa mendatang Apple benar-benar mengizinkan praktik sideload di iPhone, perusahaan tampaknya tidak akan memperkenalkan fitur tersebut sebagai fitur unggulan.
Sebab, salah satu alasan Apple tidak mengizinkan sideload adalah karena Apple App Store sudah menjadi sumber pendapatan yang besar bagi perusahaan.
Menurut laporan 9to5Mac, Apple menerima keuntungan dari komisi yang dibayarkan pengembang. Setiap pengembang yang membuat aplikasi di Apple App Store harus membayar komisi sebesar 30 persen dari tiap penjualan ke Apple.
Temuan lain dari Bloomberg juga mengumbar bahwa Apple hanya mengizinkan sideloading secara terbatas untuk negara di Uni Eropa saja.
Pernyataan tersebut kemungkinan besar mengindikasikan bahwa Apple tidak akan menggelontorkan fitur tersebut kepada pengguna secara umum, hanya untuk iPhone di negara tertentu saja.