redaksiharian.com – Harga minyak mentah dunia turun pada akhir perdagangan Kamis (8/6/2023) waktu setempat atau Jumat pagi WIB, usai Gedung Putih membantah laporan berita yang menyebut Amerika Serikat (AS) dan Iran mendekati kesepakatan mengenaiekspor minyak.
Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 1,3 persen atau 99 sen AS menjadi sebesar 75,96 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,71 persen atau 1,24 dollar AS menjadi ke level 71,29 dollar AS per barrel.
Menurut laporan Middle East Eye yang mengutip dua sumber tanpa nama, AS dan Iran hampir mencapai kesepakatan sementara yang memberikan keringanan sanksi untuk memungkinkan Iran mengekspor 1 juta barrel minyak setiap hari.
Keringanan sanksi itu diberikan dengan imbalan bahwa Iran akan mengurangi pengayaan uranium yang merupakan salah satu bahan baku dasar dalam pembuatan nuklir. Laporan itu sempat membuat harga minyak anjlok hingga 3 dollar AS pada sesi perdagangan kemarin.
Namun perdagangan berbalik menguat, karena adanya skeptisisme terhadap laporan tersebut usai dibantah oleh Gedung Putih. Alhasil, pada akhir perdagangan, harga minyak tidak jatuh terlalu dalam.
“Laporan itu salah dan menyesatkan,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Di sisi lain, pergerakan harga minyak dunia juga turut dipengaruhi ketersediaan pasokan dan tren permintaan.
AS melaporkan kenaikan persediaan bensin yang lebih besar dari perkiraan pada hari Rabu. Hal itu menimbulkan kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar AS di tengah berlangsungnya puncak musim mengemudi di musim panas.
Stok minyak mentah AS pun hanya mengalami penurunan kecil yakni sebesar 451.000 barrel.
“Jika tidak ada kesepakatan Iran maka kita kembali ke tempat sebelumnya, lebih fokus pada permintaan bahan bakar,” kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York .
Kendati demikian, pada pertemuan OPEC+ akhir pekan lalu, Arab Saudi menyatakan bakal memangkas produksi minyak mentahnya sebesar 1 juta barrel per hari menjadi sekitar 9 juta barrel per hari mulai Juli 2023.
Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, juga secara tak terduga menaikkan harga jual resmi minyak mentahnya ke pembeli Asia.
Langkah itu dilakukan Arab Saudi untuk membatasi pasokan minyak mentah di pasar dunia guna mengerek harga minyak yang trennya menurun.