redaksiharian.com – Seorang pria memicu kontroversi di dunia maya setelah meminta pacarnya untuk ikut serta dalam tradisi keluarganya, yang melibatkan peran gender dalam memasak.
Dalam tradisi keluarganya, para wanita bertanggung jawab untuk memasak, sedangkan para pria hanya duduk dan bersantai. Meskipun menyadari bahwa tradisi ini bersifat seksis, pria itu menganggap penting bagi pacarnya untuk ikut serta demi memberikan kesan baik kepada keluarganya.
Dia berbagi pengalamannya di Reddit, mengakui kesadaran akan seksisme dalam tradisi tersebut. Namun, sebagai salah satu anggota termuda keluarga, dia merasa protesnya tidak akan membuahkan hasil. Bagi keluarganya, wanita yang tidak memasak cenderung dikucilkan, kecuali jika mereka sudah memiliki hubungan yang kuat.
Melihat bahwa pacarnya tidak pandai memasak, pria itu khawatir akan akibat buruk yang mungkin dialami pacarnya. Dia takut bahwa pacarnya akan diabaikan, tidak diajak bicara, atau bahkan diperlakukan dengan tidak sopan oleh keluarganya. Meskipun awalnya pacarnya setuju untuk hadir di acara keluarga, setelah mendengar tentang tradisi tersebut, dia merasa terganggu.
Pria itu berusaha meyakinkan pacarnya untuk ikut serta dengan mengatakan bahwa jika dia tidak melakukannya, dia akan dikucilkan oleh keluarga. Dia mencoba menjelaskan bahwa ini bukan keputusan permanen, tetapi hanya untuk menghindari perlakuan buruk dari keluarga yang lain. Dia ingin memberikan kesan pertama yang baik kepada keluarganya dan berharap pacarnya dapat memahami hal tersebut.
Akan tetapi, pacarnya menolak tawaran tersebut, menganggapnya tidak dapat diterima. Dia bahkan menyatakan bahwa jika harus melakukannya, dia akan membatalkan kehadirannya di acara keluarga tersebut. Pria itu telah berusaha untuk mencapai kompromi, tetapi pacarnya tetap bersikeras dan menjadi marah.
Dia membagikan ceritanya di Reddit, meminta pendapat pengguna lain. Beberapa pengguna mengkritiknya, menyatakan bahwa dia tampak sangat peduli dengan kesan pacarnya pada keluarganya, tetapi tidak memperhatikan kesan keluarganya pada pacarnya. Mereka menganggap sikap pria itu egois dan tidak mempertimbangkan perasaan pacarnya.
Dalam situasi ini, terdapat dilema etika antara menjaga tradisi keluarga dan menghormati keinginan dan hak setiap individu. (Sarah Syifa Aisyah Khansa)***