redaksiharian.com

KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menakaer) Republik Indonesia (RI) Ida Fauziyah mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) ingin memastikan perusahaan memberikan perlindungan yang bersiifat protektif dan preventif kepada pekerja.

“(Perlindungan itu) baik perlindungan kesehatan maupun pencegahan kekerasan seksual di tempat kerja, ” ujar Menaker Ida Fauziyah saat meninjau proses produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) PT Djarum di Karang Bener, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (31/5/2023).

Menurut Ida Fauziyah, perlindungan terhadap tenaga kerja perempuan telah dilakukan oleh pemerintah melalui Surat Edaran (SE) Meneri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Menakertrans) No. 03//MEN/IV/2011 tentang Pedoman Pencegahan Pelecehan Seksual di tempat kerja.

Selanjutnya, kata dia, Kemenaker juga akan segera mengeluarkan pedoman pencegahan pelecehan atau kekerasan seksual di tempat kerja untuk melengkapi SE Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kemnakertrans) 2011 tersebut.

“Pedoman pencegahan seksual ini sangat urgent, agar kasus perpanjangan kontrak di Cikarang yang dialami oleh perempuan merupakan fenomena gunung es. Karena itu, kami harus siap memberikan perlindungan kepada pekerja perempuan, ” ujarnya dalam siaran persnya, Rabu.

Untuk mewujudkan kenyamanan bekerja, khususnya kepada pekerja perempuan, Kemenaker akan terus melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan pelecehan atai kekerasan seksual serta pencegahan Tuberkolosis di tempat kerja.

“Kemenaker melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker K3) dan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (disingkat Ditjen PHI JSK) akan terus menyosialisasikan dua hal itu. Pedoman pencegahan pelecehan/kekerasan seksual dan penanganan Tuberkolosis di tempat kerja, ” ujarnya.

Ida Fauziyah mengatakan kekerasan seksual bukan hanya dialami oleh pekerja perempuan, melainkan juga pekerja laki-laki.

Maka dari itu, kata dia, pedoman pencegahan kekerasan seksual yang segera diterbitkan ini, akan memberikan petunjuk kepada perusahaan untuk menangani kekerasan seksual di tempat kerja.

“Termasuk diperlukannya satgas di tempat kerja, demi memastikan tak adanya kekerasan seksual di tempat kerja, ” katanya.