redaksiharian.com – Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) menduga eks Kepala Bea dan Cukai Makassar, Andhi Pramono membeli rumah setelah menukar valuta asing ke rupiah.

Adapun Andhi telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan penerimaan gratifikasi.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan pihaknya telah mendalami materi tersebut kepada empat orang saksi dari pihak swasta.

“Para saksi didalami terkait pengetahuannya atas dugaan pembelian aset rumah oleh tersangka perkara ini dengan cara tukar valas milik tersangka dan kemudian membayar dalam bentuk rupiah,” kata Ali dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (31/5/2023).

Setelah uang itu ditukarkan, kata Ali, Andhi diduga mentransfer uang tersebut kepada penjual rumah.

Adapun empat empat saksi tersebut adalah Direktur Utama PT Connusa Energindo, Kohar Sutomo dan Kepala Kepatuhan PT Valuta Inti Prima (VIP Money Changer) Carolina Wahyu Apriliasari.

Kemudian, Mitra Pengemudi Aktif Grab Indonesia, Kristopharus Intan Kristianto dan wiraswasta bernama Budi Harianto Ishak.

Lebih lanjut, Ali menyatakan saat ini KPK terus menelusuri aliran dugaan gratifikasi Andhi Pramono. Saat ini, KPK mengembangkan perkara ini ke tindak pidana pencucian uang (TPPU).

“KPK terus kembangkan penyidikan ini ke arah pencucian uang untuk optimalisasi perampasan hasil korupsi yang telah berubah menjadi aset ekonomis dalam perkara dimaksud,” kata Ali.

KPK telah menetapkan Andhi sebagai tersangka dugaan gratifikasi. Status hukum ini ditetapkan berdasar pada bukti permulaan yang cukup.

Setelah perkaranya naik ke tahap penyidikan, KPK juga mencegah Andhi Pramono bepergian ke luar negeri selama 6 bulan ke depan. Adapun Andhi menjadi sorotan karena disebut-sebut mengenakan barang mewah.

Anak Andhi, AY juga kerap mengunggah foto-foto dengan pakaian bermerek dan kehidupan glamor lainnya.

Pada salah satu unggahan, harga pakaiannya dari atasan hingga bawahan disebut mencapai Rp 25 juta. Ia juga merupakan mahasiswa double degree di Universitas Indonesia (UI) dan Melbourne University, Australia.