redaksiharian.com – Air di Venesia, Italia, tepatnya di sekitar Jembatan Rialto, mendadak berubah warna menjadi hijau neon pada Minggu (28/5/2023).

Otoritas setempat pun langsung melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab berubahnya warna air tersebut.

Dilansir dari BBC, Selasa (30/5/2023), terdapat beragam spekulasi terkait penyebab peristiwa tersebut, mulai dari pembuangan cairan pewarna hingga aksi protes oleh aktivis lingkungan.

Polisi setempat juga dikabarkan memeriksa CCTV guna memutuskan apakah pembuangan cairan pewarna tersebut berhubungan dengan Volgalonga, atau lomba mendayung perahu, yang akan digelar pada akhir pekan ini.

Fluorescein kemungkinan jadi penyebab

Berdasarkan analisis dari Regional Agency for Environmental Prevention and Protection of Veneto (Badan Regional untuk Pencegahan dan Perlindungan Veneto atau Arpav), sampel air yang berwarna hijau neon tersebut mengandung fluorescein.

Adapun fluorescein merupakan zat pewarna tidak berbahaya yang umumnya digunakan untuk melacak aliran air.

Tidak hanya itu, dikutip dari AFP, Selasa (30/5/2023), sampel yang diteliti tidak menunjukkan adanya zat beracun, namun asal dari zat tersebut tidak dijelaskan lebih rinci.

Menurut Maurizio Vesco dari Arpav, dosis normal pemakaian fluorescein adalah sebanyak satu sendok penuh. Dalam peristiwa di Venesia, dosis yang digunakan sebanyak satu kilogram.

“Saya sulit memercayai bahwa peristiwa itu adalah sebuah insiden karena satu kilo fluorescein dibuang begitu saja ke dalam kanal,” kata Vesco.

Untuk diketahui, peristiwa berubahnya warna air di Venesia pernah terjadi pada tahun 1968.

Pada waktu itu, seniman asal Argentina, Nicolas Garcia Uriburu, “mewarnai” air di perairan Grand Canal di Venesia dengan warna hijau untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ekologis.