redaksiharian.com – Sepekan lamanya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kunjungan kerja di China. Dia bercerita ada sekitar 19 industri yang dikunjungi di China.
Nah salah satu industri yang menarik perhatian Luhut adalah industri fiberglass (serat kaca). Luhut bilang China mampu membuat sebuah serat kaca menjadi 60 ribu turunan produk.
Di sisi lain, ternyata bahan baku industri Fiberglaas itu ada di Jawa Timur. Luhut pun mendorong pengusaha China mau masuk ke Indonesia untuk mengembangkan industri fiberglass juga.
“Ternyata di kita itu raw material-nya itu ada semua di Jawa Timur. Nah itu juga yang saya dorong kemarin agar mereka masuk,” kata Luhut di Hotel Mulia, Kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023).
Luhut menyatakan pihaknya sudah membuat satuan tugas untuk menindaklanjuti hal tersebut. Setidaknya transfer teknologi dari industri kaca fiberglass bisa dilakukan dari China ke Indonesia.
“Sekarang kita buat task force untuk membuat itu semua, sehingga transfer teknologinya juga bisa kita bawa ke sini,” ungkap Luhut.
Usut punya usut perusahaan serat kaca China yang dimaksud Luhut adalah Jushi Co., Ltd. Perusahaan itu telah mengembangkan jaringan penjualan dan pelayanan global yang mencakup lebih dari 100 negara dan wilayah. Jushi Co juga sudah mendirikan beberapa basis produksi di antaranya di Amerika Serikat dan Mesir.
Keinginan membuat pabrik itu juga disampaikan Luhut karena melihat tingginya permintaan serat kaca sebagai bahan yang digunakan dalam berbagai produk industri termasuk komposit, insulasi, dan bahan konstruksi. Serat kaca juga termasuk bahan yang kuat dan ringan dengan sifat tahan api, menjadikannya sebagai bahan dasar hi-tech populer untuk industri berat, rumah tangga, hingga olahraga.
“Tingginya permintaan pasar global akan fiberglass, akhirnya mendorong saya untuk meminta mereka segera membuka pabriknya di Indonesia,” kata Luhut lewat akun Instagram @luhut.pandjaitan.