redaksiharian.com – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan aturan yang hambat kemajuan teknologi perlu diubah. Menurutnya, banyak sekali regulasi, termasuk undang-undang yang belum bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Luhut dalam rapat terbatas kabinet dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa menteri lainnya di Istana Negara.

“Kemarin di rapat kabinet saya sampaikan ke Presiden dan peserta rapat, kita mungkin berpikirnya nih sudah perlu dibalik. Undang-undang yang kita buat 15 tahun yang lalu mungkin tidak valid lagi dengan kemajuan teknologi yang begitu kencang,” ujar Luhut saat memberikan sambutan di Hotel Mulia, Kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023).

Menurutnya, apabila ada teknologi yang bermanfaat dan mau diterapkan di Indonesia jangan sampai terhambat oleh kebijakan dan regulasi yang ada. Bila teknologi itu harus diubah untuk beradaptasi, maka hal itu jangan sungkan untuk dilakukan.

Penyesuaian kebijakan, menurut Luhutperlu dilakukan agar teknologi-teknologi yang bermanfaat bisa digunakan di Indonesia.

“Soal teknologi itu, kebijakan jangan bilang ini nggak boleh karena aturan. Harus dibuat bagaimana teknologi ini bisa (digunakan) dengan penyesuaian kebijakan. As long as national interest you just do it,” ujar Luhut.

Luhut pun sempat blak-blakan soal strategi China bisa menjadi negara yang cukup maju di bidang teknologi dan industri. Strategi China itu diketahui Luhut usai melakukan kunjungan kerja pekan lalu.

Dia mengungkapkan China cukup banyak melakukan riset dan pengembangan. Setidaknya, ada 3,5% pemasukan negara diwajibkan untuk digunakan sebagai modal riset dan pengembangan teknologi.

Dia menyebutkan saat ini China menjadi negara yang sulit untuk dikejar pengembangan teknologinya. Menurutnya, 6-10 tahun ke depan belum tentu ada negara yang bisa mengejar kemajuan China dalam pengembangan teknologinya.

“Tiongkok demikian cepat maju dan sulit buat negara manapun untuk mengejar teknologi mereka. Dia memberikan 3,5% dari revenue (pemasukan negara) dia untuk urusan research. Semua yang saya lihat ini sudah digitalize. Semua risetnya begitu canggih, sehingga dia mungkin 6-10 tahun ke depan menjadi yang terdepan dalam berbagai bidang teknologi,” ungkap Luhut.

Menurutnya, sejauh ini pemerintah pun sudah banyak melakukan hilirisasi industri dan pengembangan teknologi. Yang jadi titik berat Luhut, dia mengingatkan agar semua orang bekerja secara terintegrasi dan bekerja sama sesuai dengan kemampuan masing-masing.

“Jadi bapak ibu sekalian, kalau kita ini semua kompak bekerja, tidak tudingan-tudingan, kita fokus pada bidang kita, itu akan bisa membuat kita bisa transform Indonesia to be better country in the future. Target ini bisa tercapai kalau kita semua fokus pada kerjaan kita masing-masing secara terintegrasi,” beber Luhut.